Hal yang juga harus diperhatikan adalah jika kita mengalami gangguan kesehatan setelah mendonorkan darah, seperti merasa mual, pusing, mengalami perdarahan, atau terdapat benjolan di area bekas suntikan, segera informasikan kepada petugas donor.
Sejatinya donor darah adalah praktik kemanusiaan yang baik. Ketika mendonorkan darah, kita berpotensi menyelamatkan nyawa orang lain. Dan hal ini tentunya adalah sebuah kebaikan. Sebagaimana Allah berfirman: "Dan siapa yang menyelamatkan satu manusia, maka seakan-akan ia telah menyelamatkan seluruh manusia" (QS. Al-Maidah[5]:32). Allah juga berfirman: "Tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan (pula)." (QS. Ar-Rahman [55]: 60).
Pengalaman saya sendiri sebagai pendonor darah sejak tahun 1985 dan telah mendonorkan darah sebanyak 138 kali sampai hari ini, alhamdulillah senantiasa sehat dan tidak ada penyakit terkait darah seperti kolestrol, asam urat, diabetes, darah tinggi, jantung, ginjal, lever sebagaimana banyak dialami oleh orang seusia saya yang sudah menuju kepala 6.
Manfaat mendonorkan darah bisa jadi merupakan seutas nyawa bagi mereka yang membutuhkan. Sementara itu, bagi pendonor akan berdampak kepada penjagaan kesehatannya yang optimal dan tercegah dari aneka penyakit dibandingkan orang yang tidak pernah mendonorkan darah. Donor darah merupakan sedekah kehidupan yang mulia.
Terus Semangat!!!
Tetap Semangat...
Untuk menjadi pendonor darah sukarela.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H