Untuk mengubah organisasi, perusahaan harus mempertimbangkan untuk mengidentifikasi perilaku individu sehari-hari yang perlu diubah. Untuk itu pemimpin senior dapat mendorong para pemimpin untuk lebih kolaboratif dalam pengambilan keputusan mereka dan memberikan lebih banyak insentif kepada insan perusahaan untuk berbagi pengetahuan dan bekerja lintas silo.
Untuk menekankan perbaikan berkelanjutan dalam produk atau operasi, pemimpin senior dapat membuat mekanisme di mana manajer dapat secara teratur memberikan dan meminta umpan balik dari bawahan langsung. Jika perusahaan ingin memimpin pasar dalam inovasi, maka pemimoin harus dapat mengajari insan perusahaan tentang pengembangan produk dan penilaian kebutuhan pelanggan dan menemukan cara untuk membantu mereka melindungi waktu mereka untuk proyek kewirausahaan.
Perusahaan dapat menerapkan empat tuas manajemen perubahan yang mapan, dalam beberapa kombinasi, untuk mengubah pola pikir dan perilaku individu yang relevan dengan aspirasi budaya. Keempat tuas pengungkit tersebut adalah: model peran, pemahaman dan keyakinan, mekanisme penguatan formal, dan kepercayaan diri dan pembangunan keterampilan.
Setiap unit bisnis dapat bertanggung jawab untuk menciptakan dan menerapkan intervensi standar di keempat area tersebut, walaupun mereka harus diberi kelonggaran untuk menentukan bagaimana dan kapan memulainya.
Dalam hal model peran, insan perusahaan yang paling berpengaruh dan mereka yang memiliki peran paling penting harus didorong untuk memimpin inisiatif yang terkait dengan pencapaian aspirasi budaya Bersama. Kemudian meminta mereka untuk menjalankan program "rotasi peran" di seluruh bisnis unit untuk mendorong kolaborasi dan memecah silo organisasi.Â
Para pemimpin unit bisnis untuk menciptakan pemahaman dan keyakinan yang lebih besar, dapat menentukan dan menggunakan KPI yang secara langsung terkait dengan aspirasi budaya bersama yang telah disepakati. Manajemen senior dapat menemukan cara untuk berkomunikasi lebih awal dan sering tentang kisah perubahan menyeluruh dan bagaimana berbagai unit bisnis memainkan bagian mereka.
Mekanisme penguatan formal, seperti mengadakan "Olimpiade Inovasi" tahunan, dapat diperkenalkan di seluruh unit bisnis. Masing-masing dapat menerapkan mekanisme tersebut secara berbeda berdasarkan prioritas khusus untuk unit bisnis. Mislanya, dalam tim produk, kompetisi mungkin difokuskan pada cara mengatasi masalah pelanggan dengan lebih baik, sementara pada tim penjualan, tema Olimpiade mungkin tentang cara memperpendek siklus penjualan dan meningkatkan tingkat konversi.
Dalam hal kemampuan dan pengembangan keterampilan, manajer senior di pusat dan pemimpin unit bisnis dapat bersama-sama mengidentifikasi keterampilan penting untuk, memimpin pasar dalam inovasi. Mereka kemudian dapat mengembangkan "perjalanan belajar" yang dapat diterapkan dengan cara yang sesuai dengan tujuan, tergantung pada peran, tanggung jawab, lokasi, dan sebagainya.
MERZA GAMALÂ
- Pengkaji Sosial Ekonomi Islami
- Author of Change Management & Cultural Transformation
- Former AVP Corporate Culture at Biggest Bank Syariah