Astronot NASA Neil Armstrong dan Buzz Aldrin mengambil langkah bersejarah di bulan hampir berselang 53 tahun silam, namun dunia tetap terpesona oleh ruang angkasa. Dalam beberapa dekade sejak lompatan raksasa bagi umat manusia itu, penelitian, penemuan, dan perjalanan ruang angkasa telah menawarkan lebih banyak wawasan tentang "lampu dan piring yang berkedip" yang terus memikat.
Investasi di ruang angkasa, saat ini, mengalami pertumbuhan tertinggi, karena perusahaan komersial membuka jalan bagi peningkatan penerbangan dan inovasi ruang angkasa. Pada #WorldUFODay, kita dapat melihat wawasan tentang industri luar angkasa yang sedang berkembang, termasuk:
- peran industri komunikasi satelit dalam transaksi keuangan, Internet of Things, dan banyak lagi;
- pertumbuhan industri pariwisata ruang angkasa dan pengembangan teknologi ruang angkasa yang inovatif;
- mitigasi dan keberlanjutan sampah antariksa;
- efek kolaborasi internasional dalam memajukan penelitian dan eksplorasi ruang angkasa.
Salah satu konstelasi satelit terbesar di dunia, Spire Global didirikan pada 2012 dioperasikan bukan oleh pemerintah tetapi oleh pihak swasta. Spire Global didirikan oleh CEO Peter Platzer dan dua rekannya. Pada saat ini, mereka memiliki lebih dari 100 satelit yang mengorbit tepat di atas atmosfer Bumi.
Platzer sebelum mendirikan Spire Global telah tertarik pada ruang angkasa sejak masa remajanya. Dia terjun ke industri luar angkasa setelah menghabiskan waktu yang singkat di organisasi penelitian CERN dan di Institut Max Planck, bekerja sebagai konsultan di Asia, lalu menghadiri sekolah bisnis, dengan memulai karir di Wall Street, kemudian kembali ke sekolah pascasarjana dan magang di NASA. Hasil dari tesis pascasarjana Platzersaya adalah titik awal Spire.
Saat ini, Spire---yang menjadi perusahaan publik pada Agustus 2021---menyediakan data, analitik, dan layanan berbasis ruang angkasa kepada sekitar 400 entitas sektor publik dan swasta. Spire Global memiliki kantor di Eropa, Amerika Utara, dan Singapura dan mempekerjakan lebih dari 350 orang.
Ada sejumlah Perusahaan yang menggunakan satelit untuk mengamati Bumi, memang bukan hanya Spire Global. Apa yang membuat Spire berbeda?
Sebagaimana diketahui banyak orang bahwa dalam transportasi, terdapat perbedaan antara pesawat terbang, kapal, dan mobil. Meskipun mereka semua memiliki penumpang, mesin, dan roda kemudi, mereka sangat berbeda. Hal yang sama berlaku dengan satelit: ada yang kita sebut satelit berbicara, melihat, dan mendengarkan.
Satelit berbicara (Talking Satellites) menyediakan bandwidth dan konektivitas untuk telekomunikasi. Mencari satelit, yang mungkin merupakan bagian paling terkenal dan terbesar dari pengamatan Bumi, mengandalkan menangkap refleksi dari matahari di permukaan Bumi. Satelit berbicara memberikan banyak informasi visual dan wawasan hebat tentang penggunaan lahan dan aliran sungai, misalnya, tetapi mereka hanya bekerja pada siang hari dan ketika tidak terlalu berawan.
Spire berfokus pada mendengarkan satelit (Listening Satellites), yang menggunakan spektrum frekuensi radio yang luas untuk mengamati apa yang terjadi di Bumi. Keuntungannya adalah pengguna dapat menggunakan satelit ini siang dan malam, 24/7, dalam kondisi cuaca apa pun, di seluruh planet ini.
Salah satu jenis data yang dikumpulkan Spire adalah informasi cuaca: suhu, tekanan, kelembaban atmosfer, dan sebagainya. Informasi cuaca sangat penting, yang mempengaruhi setidaknya sepertiga dari ekonomi global dan 100 persen dari populasi dunia. Data tersebut dimasukkan ke dalam model prediksi cuaca pemerintah, termasuk Uni Eropa dan Amerika Serikat, dan hasilnya tersedia secara bebas.