Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Vonis Kanker Bukanlah Akhir Kehidupan

3 Juli 2022   09:34 Diperbarui: 30 Desember 2022   07:17 995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: Vonis kanker bukanlah akhir kehidupan (Photo by Merza Gamal)

Semua keluarga pasti bermaksud baik, tetapi terkadang cara penyampaian kurang pas di tengah kondisi panik tersebut. Berbagai usulan datang silih berganti dan berbeda-beda yang malah menimbulkan kebingungan untuk mengambil Langkah selanjutnya.

Namun saya dan istri berusaha tenang walaupun sebenarnya panik. Saya dan istri akan mengikuti advis dokter agar kondisi istri saya tidak semakin mengkhawatirkan. Karena menghadapi kanker adalah sesuatu yang berpacu dengan waktu. Jika kita terlambat, maka kanker akan menang.

Akhirnya istri saya pun menjalankan operasi pengangkatan payudara untuk menghambat lajunya pertumbuhan kanker yang bisa menggerogoti bagian tubuh yang lain. Alhamdulillah dengan kesabaran dan keikhlasan serta semangat hidup yang tinggi, operasi berjalan dengan lancar, meskipun harus kehilangan sesuatu yang sangat berharga bagi seorang perempuan.

Setelah operasi berhasil, ternyata belum berakhir sampai di situ. Dalam test selanjutnya, ternyata istri saya juga diserang kanker kelenjar getah bening. Dan ini penyebaran lebih cepat karena menyebar melalui cairan kelenjar tubuh. Solusinya, istri saya harus menjalani kemotraphi sebanyak delapan kali selama kurun waktu enam bulan.

Image: Ny Merza Gamal menjalani kemo 8 kali dalam kurun 6 bulan di tahun 2014-2015 dengan sabar & ikhlas (Photo by Merza Gamal)
Image: Ny Merza Gamal menjalani kemo 8 kali dalam kurun 6 bulan di tahun 2014-2015 dengan sabar & ikhlas (Photo by Merza Gamal)

Istri saya dengan sabar dan ikhlas menjalankan  itu semua. Saking sabarnya, orang-orang tidak percaya jika istri saya penyitas kanker, karena wajahnya tidak terlihat sakit dan memancarkan semangat hidup yang tinggi. Selama masa kemotraphi, keluarga ataupun sahabat tidak bisa berkunjung ke ruang perawatan karena tingkat radiasi yang tinggi. Para dokter dan para medis harus menggunakan baju "astronot" selama kemo berlangsung.

Dengan demikian, keluarga ataupun para kerabat dan sahabat hanya bisa datang ke rumah setelah setiap istri saya pulang dari RS. Begitu mereka ke rumah, mereka menemukan istri saya dalam keadaan rapi seperti menerima tamu yang ke rumah dengan wajah yang berseri-seri. Sehingga, mereka seolah-oleh mendapatkan kabar bohong tentang kanker istri saya.

Mereka baru percaya, setelah istri saya melepaskan kerudungnya dan terlihat bahwa kepala istri saya botak tidak ada rambut.

Singkat cerita, setelah kemotraphi kedelapan selesai, dua pekan kemudian saya dan istri beserta anak-anak berangkat umrah untuk berdoa dan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Sang Maha Kuasa dan Sang Maha Pencipta.

Alhamdulilah, 8 tahun telah berlalu, masa kritis selama 5 tahun telah terlewati. Dan pada tahun 2017 sesuai hasil pemeriksaan tim dokter, sel kanker dalam tubuh istri saya tidak ditemukan lagi hingga hari ini sesuai dengan pemeriksaan rutin berkala yang harus dijalankan oleh istri saya. Semoga sel kanker itu tidak pernah datang lagi ke tubuh istri saya dan juga jangan datang ke tubuh saya dan anak keturunan kami.

Demikian dulu kisah tentang vonis kanker istri saya delapan tahun silam. Alhamdulillah dengan semangat hidup yang luar biasa dan menyerahkan diri  sepenuhnya kepada Tuhan, istri saya sampai hari ini dalam keadaan sehat walafiat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun