Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mewujudkan Indonesia sebagai Destinasi Pariwisata Halal Utama Dunia

15 Juni 2022   17:57 Diperbarui: 15 Juni 2022   18:10 1040
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: Kongres Halal Internasional 2022 di Bangka Belitung 14-18 Juni 2022 (Photo by Merza Gamal)

Global Muslim Travel Index (GMTI) 2022 menunjukkan data pertumbuhan dan proyeksi kunjungan wisatawan Muslim dunia akan terus meningkat setelah terjadinya penurunan selama pandemic Covid-19. Padai tahun 2028 diproyeksikan kedatangan wisatawan Muslim akan meningkat hingga 230 juta kedatangan dengan spending mencapai USD225 milliar.

Image: Proyeksi pertumbuhan pasar pariwisata halal (File by Merza Gamal)
Image: Proyeksi pertumbuhan pasar pariwisata halal (File by Merza Gamal)

Sementara itu, menurut GMTI Report Tahun 2022, Indonesia memiliki keunggulan pada aspek layanan dan aspek komunikasi sub aspek kepedulian masyakarat. Akan tetapi. Indonesia memiliki kekurangan pada aspek aksesibilitas yaitu sub aspek konektivitas dan infrastruktur transfortasi serta aspek lingkungan yaitu sub aspek kemungkinan iklim, keberlanjutan (sustainability) dan kedatangan pengunjung.

Wakil Presiden Republik Indonesia KH Ma'ruf Amin, menyampaikan bahwa dengan kekayaan jumlah dan keragaman daerah tujuan wisata unggulan yang kita miliki, beliau optimistis Indonesia berpotensi menjadi pemimpin dalam pariwisata halal tingkat dunia.

Implementasi strategi dari untuk pengembangan pariwisata halal mencakup tiga unsur, yaitu: inovasi, kolaborasi, dan adaptasi. Inovasi dilakukan dengan mendorong pengembangan teknologi aplikasi yang mendukung penyelenggaraan pariwisata halal; kolaborasi berbagai pihak terkait dengan Kemenparekraf berperan sebagai fasilitator aktif dalam pengembangan wisata halal; adaptasi melalui penyediaan layanan extended services yang sesuai dengan kebutuhan dan perubahan trend wisatawan.

Pengembangan Pariwisata Halal tidak bisa dilakukan secara silo dengan mengutamakan egosektoral, tetapi harus didorong dan dilakukan melalui kolaborasi berbagai pihak, seperti pemerintah melalui berbagai kementerian, MUI, Bank Indonesia, asosiasi Komunitas Pelaku Wisata Halal, Travel Agent/ Travel Organizer, dan berbagai pihak lainnya.

Oleh karena itu agar tidak ketinggalan momen, sangat penting bagi destinasi yang berencana menyambut turis Muslim untuk terus mengakomodasi persyaratan berbasis kebutuhan seorang Muslim dalam pengembangan produk jasa pariwisata halal.

Di sisi lain, masih terdapat berbagai agenda dan pekerjaan rumah di bidang pengembangan pariwisata halal yang harus diatasi dan diselesaikan agar pariwisata halal memberi manfaat nyata dan keuntungan lebih optimal.

MERZA GAMAL 

  • Pengkaji Sosial Ekonomi Islami
  • Author of Change Management & Cultural Transformation
  • Former AVP Corporate Culture at Biggest Bank Syariah

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun