Pemerintah Indonesia telah mencanangkan visi Indonesia menjadi Pusat Industri Produk Halal Dunia pada tahun 2024.
Terkait dengan visi menjadikan Indonesia sebagai pusat industri halal dunia tersebut, akan diselenggarakan Kongres Halal Internasional 2022 di Bangka Belitung pada  tangal 14-18 Juni 2022. Kongres tersebut akan diikuti oleh lebih kurang 30 negara dengan peserta sekitar 450 orang. Kebetulan Kakek Merza termasuk peserta dalam kongres tersebut.
Salah satu agenda utama Konfrensi Halal Internasional tersebut adalah pencanangan "Resolusi Halal Dunia".
Tema yang diusung  dalam kongres tersebut adalah "Akselerasi Peningkatan Kontribusi Produk Halal dan Pariwisata Halal Dalam Mewujudkan Indonesia Sebagai Pusat Produsen Halal Dunia."
Banyak pihak sudah paham bahwa sektor industri halal memiliki potensi yang sangat besar. Permintaan konsumen dunia terhadap industri halal semakin meningkat setiap tahunnya. Data Global Islamic Economy Report 2020/2021 menunjukkan bahwa pengeluaran konsumen muslim untuk makanan dan minuman halal, farmasi dan kosmetik halal, serta pariwisata ramah muslim dan gaya hidup halal pada tahun 2019 mencapai nilai US$2,02 triliun.
Konsumsi produk halal Indonesia pada tahun 2019 mencapai US$144 miliar yang menjadikan Indonesia sebagai konsumen terbesar di sektor ini.Â
Sektor pariwisata ramah muslim menjadikan Indonesia menduduki posisi ke-6 dunia dengan nilai 11,2 miliar dolar AS. Sementara itu, pada sektor busana muslim, Indonesia merupakan konsumen ke-3 dunia dengan total konsumsi 16 miliar dolar AS. Sektor farmasi dan kosmetika halal Indonesia menempati peringkat ke-6 dan ke-2 dengan total pengeluaran masing-masing 5,4 miliar dolar AS dan 4 miliar dolar AS.
Kontribusi industri halal terhadap perekonomian nasional juga meningkat. Hal tersebut dapat dilihat dari meningkatnya pangsa pasar sektor halal terhadap PDB pada 2016 sebesar 24,3% menjadi 24,86% di tahun 2020. Untuk mendukung perkembangan pasar halal, pemerintah menetapkan tiga kawasan industri halal di Serang, Sidoarjo, dan Bintan yang akan dikembangkan menjadi klaster industri halal dengan tujuan menjadi halal hub internasional.
Namun seiring pandemi Covid-19, situasi industri halal Indonesia merosot sebagaimana juga terjadi di seantero dunia. Akan tetapi, setelah melewati masa-masa sangat sulit akibat pandemi Covid-19 tersebut, kini perekonomian dunia, termasuk Indonesia mulai memasuki fase rekonstruksi dan diperkirakan dengan semakin melandai pandemi akan mendorong kebangkitan kembali perekonomian global.