Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Kapan Opsi Saham Pekerja Startup Menjadi Saham yang Menguntungkan?

12 Juni 2022   22:05 Diperbarui: 12 Juni 2022   22:18 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjawab pertanyaan atau tanggapan atas dua tulisan saya terdahulu di Kompasiana, yakni "Mimpi Indah Opsi Saham Pekerja Startup" (https://www.kompasiana.com/merzagamal8924/62a3e181bb448604347bdc65/mimpi-indah-opsi-saham-pekerja-startup) dan "Apa yang Perlu DIpahami Pekerja Startup Saat Menerima Tawaran Opsi Saham  (https://www.kompasiana.com/komentar/merzagamal8924/62a53207fca4e437e1026182/apa-yang-perlu-dipahami-pekerja-startup-saat-menerima-tawaran-opsi-saham), maka dalam tulisan kali ini, Kakek Merza akan menyampaikan kapan saatnya Opsi Saham benar-benar menjadi sesuatu yang menguntungkan bagi para pekerja yang menerima opsi tersebut.

Ada yang bertanya, apakah Opsi Saham itu seperti menabung Deposito di tempat kita bekerja? Tentu saja Opsi Saham sangat berbeda dengan Deposito. Opsi Saham adalah  hak bagi pekerja untuk membeli saham di perusahaan dengan harga yang telah ditentukan di masa depan. 

Atau dengan kata lain, Opsi Saham adalah cara pekerja membeli saham pada perusahaan. Sementara, Deposito adalah simpanan yang pencairannya hanya dapat dilakukan pada jangka waktu tertentu dan syarat-syarat tertentu.

Dengan demikian, Deposito sangat berbeda dengan Opsi Saham. Deposito sudah ada dananya sejak awal dan akan dicairkan pada waktu dan syarat tertentu. Namun, jika keadaan mendesak, Deposito masih bisa dicairkan walupun ada penalty (denda) yang mengurangi pokok deposito saat dicairkan belum jatuh tempo. 

Sementara, Opsi Saham belum ada dananya baru berupa hak untuk mendapatkan saham sesuai dengan jangka waktu dan aturan yang telah ditentukan (Vesting). Jika seorang pekerja berhenti atau mengundurkan diri sebelum vesting berakhir, maka dia tidak akan mendapatkan apa pun.

Jadi, bagaimana proses Opsi Saham hingga menjadi Saham yang dimiliki oleh pekerja dan menjadi keuntungan yang dapat dinikmati sebagai bagian kepemilikan perusahaan oleh pekerja?

  1. Perusahaan startup mempekerjakan Anda. Sebagai bagian dari paket perekrutan Anda, perusahaan memiliki Rencana Opsi Saham yang memberi Anda opsi untuk memperoleh 10.000 lembar saham biasa Perusahaan Startup seharga Rp 300,- per opsi (Sebagai referensi, Rp 338,- adalah nilai saham di pasar saat Anda diberikan pilihan).
  2. Anda melihat dari Perjanjian Opsi Saham bahwa opsi Anda tunduk pada periode vesting sepuluh tahun, dengan vesting cliff selama satu tahun. Artinya, Anda harus bekerja di Perusahaan Startup tersebut selama satu tahun sebelum Anda memiliki hak untuk menggunakan 1,000 opsi (10% dari total 10.000 opsi yang diberikan).
  3. 9.000 opsi tersisa yang diberikan kepada Anda akan diberikan selama 108 bulan ke depan. Setiap bulan 1/108 (sebanyak 83-84 opsi atau 1.000 opsi dalam setahun) dari opsi yang tersisa akan diberikan sampai semua 9.000 opsi yang tersisa sepenuhnya dimiliki.
  4. Jika Anda keluar atau berhenti dari Perusahaan Startup atau dipecat sebelum akhir tahun pertama Anda, Anda tidak mendapatkan Opsi apa pun karena vesting cliff satu tahun Anda (dengan beberapa variasi yang biasanya tercantum dalam perjanjian, misalnya 'untuk penyebab' versus penghentian 'bukan karena sebab').
  5. Setelah opsi Anda "diberi hak" (apakah itu segera setelah vesting cliff berakhir atau setiap bulan setelah vesting cliff), Anda memiliki hak untuk menggunakan opsi pada harga kesepakatan yang dijamin sebesar Rp300,- per opsi, walaupun jika nilai saham perusahaan telah naik secara dramatis (seperti yang Anda harapkan).
  6. Setelah sepuluh tahun, 10.000 saham opsi Anda akan menjadi hak Anda jika Anda tetap dipekerjakan oleh Perusahaan Startup.
  7. Perusahaan Startup menjadi sangat sukses sehingga diakuisisi atau go public. Saham Perusahaan Startup menjadi senilai Rp 5.000,- per saham.
  8. Anda menggunakan opsi saham Anda dan membeli 10.000 saham seharga Rp3.000.000 (10.000 x Rp300,-).
  9. Anda berbalik dan menjual 10.000 saham seharga Rp 50.000.000,- (10.000 x Rp5.000,- per saham harga yang diperdagangkan secara publik), menghasilkan keuntungan yang bagus sebesar Rp 47.000.000,- dalam sepuluh tahun.

Dengan demikian, saat Anda bekerja pada perusahaan startup berpotensi tinggi, maka Opsi Saham bisa menjadi jalur luar biasa bagi Anda untuk membeli saham dengan harga terjangkau. Anda diuntungkan ketika perusahaan menjadi lebih sukses, dan nilai saham perusahaan akan naik, sementara harga kesepakatan opsi Anda tetap sama. Dengan kata lain, Anda bisa mendapatkan kesepakatan tawar-menawar untuk saham yang semakin berharga.

Namun perlu diingat jika terjadi hal sebaliknya, yaitu perusahaan startup tidak berkembang atau bankrupt, maka akan menjadi bencana masa depan bagi pekerja dan membuyarkan mimpi indah di awal bergabung dengan perusahaan startup.

Sumber bacaan:

https://hbr.org/2019/04/how-to-make-startup-stock-options-a-better-deal-for-employees

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun