Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berpengalaman di dunia perbankan sejak tahun 1990. Mendalami change management dan cultural transformation. Menjadi konsultan di beberapa perusahaan. Siap membantu dan mendampingi penyusunan Rancang Bangun Master Program Transformasi Corporate Culture dan mendampingi pelaksanaan internalisasi shared values dan implementasi culture.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Strategi Komunikasi Leader Dalam Membangun Values Menjadi Corporate Culture

26 Mei 2022   08:45 Diperbarui: 26 Mei 2022   09:08 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Corporate Culture (budaya organisasi perusahaan) merupakan landasan bagi semua insan dan semua yang ada di perusahaan. Dari situlah bisnis yang berkelanjutan tumbuh.

Akan tetapi, banyak leader (pemimpin) perusahaan yang bermaksud baik tidak memprioritaskan budaya mereka selama disrupsi; sebaliknya, mereka fokus pada menjaga aset dan memaksimalkan efisiensi.

Tentu saja, para pemimpin harus melindungi asset dan memaksimalkan efisiensi agar perusahaan tidak terdistrupsi. Akan tetapi para leader terbaik tidak tetap dalam mode defensive, mereka bermain menyerang dengan mengakui pentingnya membangun budaya perusahaan yang kuat dan mendedikasikan sumber daya untuk inisiatif yang mendukungnya.

Artinya, seorang leader dalam memperlakukan gangguan ibarat bahan bakar untuk pertumbuhan jangka panjang.

Sering terjadi di lapangan bahwa shared values (nilai-nilai perusahaan yang disepakati) tidak jelas. Sesuai dengan survey Gallup, hanya 23% insan perusahaan yang sangat setuju bahwa mereka dapat menerapkan nilai-nilai organisasi mereka ke dalam pekerjaan mereka setiap hari.

Kondisi tersebut merupakan masalah besar bagi perusahaan, karena culture yang digerakkan oleh values lebih siap untuk menavigasi krisis. Penyelarasan pada nilai-nilai inti dapat mempertajam pengambilan keputusan dan mendorong perilaku yang berorientasi pada misi. Nilai-nilai yang kuat memungkinkan para leader untuk tetap selaras dalam komunikasi dan pengiriman pesan kepada tim. Artinya, nilai-nilai yang jelas seperti tanda yang memandu insan perusahaan dan menerangi jalan di depan.

Seorang  pemimpin harus mengetahui dan memahami terlebih dahulu shared values, yaitu nilai-nilai bersama yang ditetapkan atau disepakati untuk menjadi nilai budaya perusahaan. Strategi yang dapat dilakukan untuk itu adalah:

Pertama, pastikan bahwa Anda memahami tentang apa nilai-nilai organisasi Anda.

Apakah ada keselarasan di antara kepemimpinan?

Apakah ada kesenjangan atau penyesuaian yang diperlukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun