Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berpengalaman di dunia perbankan sejak tahun 1990. Mendalami change management dan cultural transformation. Menjadi konsultan di beberapa perusahaan. Siap membantu dan mendampingi penyusunan Rancang Bangun Master Program Transformasi Corporate Culture dan mendampingi pelaksanaan internalisasi shared values dan implementasi culture.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Bulan Syawal dan Pertanda Diterimanya Ibadah Ramadhan Kita

13 Mei 2022   20:38 Diperbarui: 13 Mei 2022   20:39 1373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: Ibadah di Masjid Nurul Qolbi Bintaro di Bulan Syawal (by Merza Gamal)

Tak terasa Ramadhan pun telah berlalu 12 hari. Saatnya kita mengevaluasi apakah ada tanda-tanda amal ibadah Ramadhan kita di terima Allah.

Allah Ta'ala apabila menerima amal ibadah seorang hamba, niscaya Dia akan memberikan taufik kepadanya untuk melakukan amal saleh yang lain setelah itu. Maka, siapa melakukan amal kebaikan, lalu dia berusaha mengiringi dengan amal kebaikan lagi setelahnya, ini menandakan diterimanya amal kebaikan yang pertama.

Hal ini sebagaimana orang yang melakukan amal kebaikan, kemudian dia mengiringinya dengan keburukan. Itu adalah tanda ditolak atau tidak diterimanya amal tersebut.

Seseorang bertanya kepada Bisyr bin Harits Al-Hafi rahimahullah, "Ada beberapa orang yang beribadah dan bersungguh-sungguh di bulan Ramadhan. Akan tetapi, dia tidak lagi bersungguh-sungguh setelah berlalunya bulan Ramadhan."

Dia pun berkata, "Di antara seburuk-buruk orang adalah dia yang tidak mengenal Allah Ta'ala dengan sebenarnya, kecuali pada bulan Ramadhan. Adapun orang saleh adalah dia yang beribadah dan bersungguh-sungguh di sepanjang tahun."

Maka, di sinilah pentingnya kita mengistiqamahkan diri untuk meneruskan program-program ketaatan selama bulan Ramadhan pada bulan-bulan setelahnya, entah shalatnya, tilawahnya, zikir, doa, sedekahnya, dan tentu saja shaumnya. Terkhusus lagi shaum sunnah enam hari pada bulan Syawwal.

Dalam berbagai ceramah ustadz dan tauzyah ulama selama Ramadhan telah kita dengar bahwa Ramadhan adalah saatnya training akbar dan Syawal merupakan bulan peningkatan untuk mencapai ketaqwaan di sepanjang waktu hingga datang kembali Ramadhan berikutnya. Sudahkah kita mengevaluasi ibadah-ibadah kita setelah Ramadhan?

Terus Semangat!!!

Tetap Semangat...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun