Hidup adalah belajar dan pembelajaran. Kita bisa belajar dari mana saja, juga dari pengalaman-pengalaman banyak orang dalam menjalani kehidupan mereka. Berikut adalah kisah Imam Al Jauzi menggapai kesuksesan sebagai salah seorang penghapal hadits terkenal yang menjadi acuan banyak orang.
 Dalam bukunya Shaidul Khathir (2/330), Imam Ibnul Jauzi menuturkan kisah perjalanannya yang penuh penderitaan dan kesulitan dalam mencari ilmu dan bagaimana beliau menghadapi semua itu dengan penuh kesabaran.
Dia berkata, "Sungguh, dalam perjalanan mencari ilmu banyak sekali kesulitan yang aku hadapi. Semua itu aku rasakan lebih manis daripada madu. Sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah syair: 'Barangsiapa yang cita-cita tingginya mengalahkan nafsunya, maka apapun yang menimpanya semua tetap dia cintai.'
Ketika masih kecil, aku terbiasa memunguti sisa-sisa roti kering, kemudian aku keluar untuk mencari hadits. Diriku biasanya duduk di pinggir sungai Isa di Baghdad, karena aku tidak bisa memakan langsung roti itu kecuali dengan air. Tentu karena kerasnya! Setiap kali satu suapan pasti kuikuti dengan minum air. Naluriku pun tidak bisa menyembunyikan kegembiraan dalam menuntut ilmu itu, meskipun secara lahir orang melihatnya cukup menderita.
Aku sudah cukup bersyukur dengan keadaan yang kualami. Dan benar, akhirnya jerih payah ini membuahkan pengetahuan yang luas. Diriku dikenal sebagai orang yang banyak menghapal hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, riwayat keadaan beliau, para sahabat dan tabi'in."
Semoga kisah Imam Al Jauzi ini bisa memotivasi semangat untuk selalu belajar dan menuntut ilmu dalam kondisi apa pun. Dan, perlu kita ingat bahwa belajar itu tidak mengenal umur dan tempat seperti pepatah tua yang selalu kita dengar, yaitu: "belajarlah dari tiang ayunan hingga liang lahat" dan "tuntutlah ilmu hingga ke negeri Cina".
Wallahua'alam bishowab.
Terus Semangat!!!
Tetap Semangat...