Pengusaha juga bereksperimen dengan peran tradisional di tempat. Salah satu perusahaan barang konsumen Asia menata ulang model ritelnya dan rekan penjualan yang terlatih secara silang sebagai pemberi pengaruh media sosial, yang memungkinkan mereka membagi waktu antara pekerjaan di tempat dan pekerjaan virtual.
Dukungan manajemen juga penting bagi insan perusahaan yang menginginkan kebijakan kehidupan kerja yang lebih akomodatif. Tindakan kecil memainkan peran besar dalam seberapa aman perasaan insan perusahaan saat mereka menggunakan manfaat ini, dan saat mereka menilai apakah perubahan manfaat lebih dari sekadar basa-basi.
Satu sinyal kuat: manajer yang memodelkan fleksibilitas dan mendukung berbagai pilihan kehidupan kerja, terutama dalam model hybrid. Kolega juga berperan dalam memperkuat budaya dukungan kehidupan kerja ketika mereka memvalidasi perilaku yang dapat diterima: insan perusahaan dapat mendorong satu sama lain untuk menggunakan tunjangan kesehatan mental, kebijakan cuti, dan cara lain untuk menetapkan batasan yang lebih sehat antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Efek pada budaya tempat kerja dapat menjadi dramatis ketika rekan kerja mendengar rekan kerja berbagi ide dan pengalaman mereka dalam perjalanan menuju keseimbangan kehidupan kerja atau ketika mereka mencari solusi untuk tantangan Bersama sebagai sebuah tim. Rekan-rekan baru sering kali menganggap hal ini sangat membantu.
Responden survei McKinsey menempatkan pembangunan tim di belakang dukungan kehidupan kerja sebagai praktik inklusi prioritas di tempat kerja hibrida.Â
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pekerjaan jarak jauh juga dapat mengarah pada kolaborasi yang lebih statis dan tertutup. Mengingat efek tersebut, setengah dari responden survei menganggap sangat penting untuk secara sengaja membangun tim yang lebih kuat.
Pembangun tim yang efektif menumbuhkan kepercayaan, kolaborasi, dan konflik yang sehat. Responden merekomendasikan tiga cara untuk membantu mencapai tujuan ini: 1) mendorong insan perusahaan untuk mengenal satu sama lain dan bagaimana mereka menyelesaikan pekerjaan, 2) menciptakan sistem pertemanan, dan 3) melatih insan perusahaan melalui manajemen konflik yang efektif.
Untuk membangun keamanan psikologis dan hubungan yang mendalam dalam tim, para eksekutif perusahaan harus menanamkan aktivitas dan norma pembangunan tim dalam cara kerja organisasi.
Acara tim di mana semua orang merasa diterima juga dapat membantu membangun ikatan dengan cara yang membuat insan perusahaan merasa dekat dan dihargai.Â
Selain itu, manajer harus memperhatikan seberapa banyak mereka meminta insan perusahaan untuk mengorbankan jam "libur" mereka---permintaan yang dapat mengurangi kohesi tim daripada berkontribusi padanya.
Responden juga menyoroti pentingnya mengintegrasikan anggota tim baru dalam lingkungan kerja hybrid. Beberapa manajer melakukannya dengan mengatur diskusi, setiap kali anggota baru bergabung dengan tim, untuk mendiskusikan gaya kerja, preferensi, dan peran di seluruh grup.Â