Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berpengalaman di dunia perbankan sejak tahun 1990. Mendalami change management dan cultural transformation. Menjadi konsultan di beberapa perusahaan. Siap membantu dan mendampingi penyusunan Rancang Bangun Master Program Transformasi Corporate Culture dan mendampingi pelaksanaan internalisasi shared values dan implementasi culture.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Rendah Hati (Tawadhu) Akan Mengangkat Derajat Seorang Hamba Allah

19 April 2022   20:58 Diperbarui: 19 April 2022   21:01 2079
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: Mampukah kita menjadi seorang yang tawadhu? (by Merza Gamal)

Malam ini kita sudah memasuki hari Ramadhan yang ke-18. Pas adzan subuh nanti kita mulai lagi berpuasa untuk hari ke-18. Sudahkah kita semakin tawadhu atau rendah hati setelah menjalani hari-hari puasa kita dan mengamalkan sunah-sunah yang melengkapi ibadah puasa kita?

Tawadhu adalah satu dari sejumlah sifat mulia yang wajib ada dalam diri seorang Muslim. Dia bermakna al-inkisr (tunduk) dan at-tadzallul (merendahkan hati). Adapun lawannya adalah at-takabbur (sombong) dan ar-raf'u (angkuh).

Ar-Raghib Al-Ashfahani menyebutkan bahwa tawadhu (rendah hati) adalah ridha jika dianggap mempunyai kedudukan lebih rendah dari yang sepantasnya. Dia adalah sikap pertengahan antara sombong dan melecehkan diri.

Sombong berarti mengangkat diri terlalu tinggi sehingga lebih dari yang semestinya. Adapun melecehkan yang dimaksud adalah menempatkan diri terlalu rendah sehingga sampai pada pelecehan hak. (Adz-Dzari'ah ila Makarim Asy-Syari'ah)

Rasulullah SAW menjanjikan bahwa siapa bertawadhu karena Allah, niscaya Zat Yang Mahatinggi akan meninggikan kedudukannya, memperbagus kehormatannya, dan mengangkat derajatnya di akhirat.

Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Sedekah tidaklah mengurangi harta. Tidaklah Allah menambahkan kepada seorang hamba sifat pemaaf melainkan akan semakin memuliakan dirinya. Dan juga tidaklah seseorang memiliki sifat tawadhu karena Allah melainkan Allah akan meninggikannya" (HR Muslim, No. 2588)

Artinya seorang insan yang rendah hati, Allah Ta'ala akan meninggikan derajatnya di dunia maupun di akhirat. Di dunia, orang akan menganggapnya mulia, Allah pun akan memuliakan dirinya di tengah-tengah manusia, dan kedudukannya akhirnya semakin mulia. Sedangkan di akhirat, Allah Ta'ala akan memberinya pahala dan meninggikan derajatnya karena sifat tawadhunya di dunia (Shahih Muslim, 16:142)

Dan, tahukah Anda siapakah manusia yang yang paling tawadhu hidupnya? Dialah Rasulullah SAW. Baik di dalam maupun di luar rumah, ketawadhuan senantiasa menyertai setiap gerak langkah beliau. Maka, Al-Aswad bin Yazid ra. pernah bertanya kepada 'Aisyah ra. tentang apa yang dilakukan Nabi SAW di rumah. 'Aisyah ra. pun menjawab:

"Beliau biasa membantu keluarganya. Dan, apabila telah datang waktu shalat, maka beliau akan keluar untuk melaksanakan shalat." (HR Al-Bukhari, No. 676, 6039; Ahmad, No. 6/49)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun