Bukti anekdot dan empiris yang kuat menunjukkan bahwa keempat dimensi kesehatan ini secara kolektif berkontribusi pada umur panjang dan kualitas hidup. Individu sering menderita kerugian ketika kesehatan mereka gagal bahkan di salah satu dimensi ini. Misalnya, data global menunjukkan bahwa gangguan kesehatan mental yang parah dapat mengurangi harapan hidup dari 10 hingga 25 tahun.
Pada dimensi kesehatan sosial, kesepian dan isolasi sosial dikaitkan dengan risiko serangan jantung dan stroke yang lebih tinggi. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa kesepian dan isolasi sosial dapat merusak kesehatan seseorang seperti halnya merokok 15 batang per hari, yang khususnya mengkhawatirkan ketika MHI mencatat bahwa hingga 29 persen orang lanjut usia melaporkan merasa kesepian.Â
Kurangnya koneksi sosial telah dikaitkan dengan peningkatan peradangan yang sama besarnya dengan kurangnya aktivitas fisik pada masa remaja, dan di usia tua, efek isolasi sosial pada hipertensi melebihi faktor risiko klinis seperti diabetes. Pada catatan yang lebih penuh harapan, untuk orang dewasa Amerika yang lebih tua, tujuan hidup yang lebih besar telah dikaitkan dengan risiko stroke yang lebih rendah.
Pemahaman yang lebih lengkap tentang kesehatan manusia juga mencakup pengenalan serangkaian luas faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi jatuh ke dalam empat kelompok: atribut pribadi, perilaku pribadi, atribut lingkungan, dan intervensi.
Perilaku pribadi mengacu pada tindakan individu seperti tidur, diet, olahraga, dan kepatuhan terhadap rejimen pengobatan. Atribut pribadi adalah karakteristik individu seperti genetika, pendidikan, dan hubungan yang biasanya tidak dapat diubah, setidaknya dalam jangka pendek.
Atribut lingkungan adalah faktor yang membentuk kesehatan semua individu dalam konteks tertentu dan mencakup sistem politik dan ekonomi konteks serta ancaman global seperti perubahan iklim. Intervensi mengacu pada tindakan yang disengaja dimaksudkan untuk membawa perubahan, seperti intervensi klinis, dukungan keuangan, atau insentif.
MERZA GAMALÂ
- Pengkaji Sosial Ekonomi Islami
- Author of Change Management & Cultural Transformation
- Former AVP Corporate Culture at Biggest Bank Syariah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H