Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berpengalaman di dunia perbankan sejak tahun 1990. Mendalami change management dan cultural transformation. Menjadi konsultan di beberapa perusahaan. Siap membantu dan mendampingi penyusunan Rancang Bangun Master Program Transformasi Corporate Culture dan mendampingi pelaksanaan internalisasi shared values dan implementasi culture.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Jelajah Nusantara: Masjid Al Jihad Landmark Pemersatu Etnis di Pontianak

12 Maret 2022   10:36 Diperbarui: 12 Maret 2022   10:41 1383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: Teras dan tangga perpaduan Dayak dan Melayu (Photo by Merza Gamal)

Sekarang kita menjelajah Pontianak. Pontianak adalah kota yang dihuni oleh berbagai etnis yang hidup rukun damai.

Masjid Al Jihad Pontianak yang memiliki arsitektur khas dari berbagai etnis yakni Melayu, Dayak, Tionghoa dan Jawa seakan mewakili berbagai etnis di Pontianak serta memberikan kesan unik dan rasa penasaran untuk dikunjungi. Masjid Al Jihad menjadi landmark pemersatu berbagai etnis di Kalimantan Barat memang sering dikunjungi wisatawan.

Image: Masjid Al Jihad Pontianak (Photo by Merza Gamal)
Image: Masjid Al Jihad Pontianak (Photo by Merza Gamal)

Masjid Al Jihad berlokasi di persimpangan Jl Gusti Johan Idrus dan Jl Sultan Abdurrahman. Masjid dibangun tahun 1964 di atas lahan seluas 700 m2 dan telah mengalami beberapa kali renovasi.

Awalnya, masjid hanya punya 1 lantai. Kemudian ditata ulang menjadi 2 lantai sehingga bisa menampung lebih banyak jamaah. Bangunan masjid didominasi kayu belian dengan cat warna coklat tua dan kuning sebagai ciri khas Dayak dan Melayu.

Image: Teras dan tangga perpaduan Dayak dan Melayu (Photo by Merza Gamal)
Image: Teras dan tangga perpaduan Dayak dan Melayu (Photo by Merza Gamal)

Kayu belian adalah kayu yang punya nilai jual tinggi di Kalimantan. Di semua sisi masjid mulai dari luar hingga ruangan terdalam, dari lantai bawah hingga lantai atas dan tangga penghubung, semuanya menggunakan kayu belian.

Di bagian depan tepatnya di halaman, terdapat sebuah gentong berukuran besar sumbangan warga keturunan Tionghoa yang tinggal di sekitar Masjid Al Jihad. Gentong ini dulunya digunakan sebagai sarana berwudu jamaah masjid. Sebuah menara menjulang dengan ketinggian sekitar 20 meter juga tampak melengkapi bangunan masjid.

Image: Gentong sumbangan warga Tionghoa sebagai sarana berwudhu (Photo by Merza Gamal)
Image: Gentong sumbangan warga Tionghoa sebagai sarana berwudhu (Photo by Merza Gamal)

Masjid Al Jihad punya tiga pintu masuk, yaitu di bagian kiri, kanan dan tengah. Kaligrafi Arab memutar menghiasi dinding di ruang utama masjid menambah kesan kedalaman spiritual saat beribadah di dalam. Ada juga jam dinding yang unik serta tempat berkhotbah dengan nuansa kerajaan Melayu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun