Pastikan keputusan didasarkan pada nilai-nilai organisasi, dan petakan komitmen dan pernyataan yang dibuat untuk perilaku kepemimpinan yang terlihat, kebijakan organisasi, dan kebutuhan insan perusahaan.
Selama pandemi, para pemimpin berkomunikasi langsung dengan manajer tentang perubahan dalam pekerjaan, prioritas pelanggan, dan mengatasi kebutuhan sumber daya untuk menyelesaikan pekerjaan.Â
Komunikasi seperti itu harus dilanjutkan karena memungkinkan manajer perusahaan mengetahui di mana harus memfokuskan tim mereka, mendorong produktivitas, dan membangun kepercayaan pada pemimpin di antara semua insan perusahaan.
Penggerak Budaya 2: Nilai dan Ritual
Nilai dan ritual mengatur dan memperkuat nada bagaimana insan perusahaan berinteraksi dengan orang lain dan menyelesaikan pekerjaan.
Nilai-nilai inti (core values) adalah keyakinan bahwa suatu organisasi menginginkan insan perusahaan untuk dianut secara universal dan bersifat aspirasional yang menjadi pemandu, janji kepada insan perusaan dan pelanggan, dan akan diuji oleh tekanan saat krisis terjadi.
Ritual adalah kebiasaan dan, secara alami, sulit dihentikan tanpa mengintegrasikan kebiasaan baru yang menyebabkan mengapa organisasi perlu secara sengaja menciptakan ritual baru yang dapat menahan dinamika kerja yang baru.
Jika manajemen sebelumnya menunjukkan nilai-nilai perusahaan melalui ritual berkeliling untuk memeriksa secara informal dengan tim mereka setiap hari, seperti apa tampilannya jika beberapa atau semua insan perusahaan berada di luar lokasi?Â
Saat ini, setelah pandemi Covid-19, mungkin dilakukan dengan koneksi cepat informal melalui Zoom atau check-in melalui panggilan telepon yang memberikan kesempatan untuk menyentuh basis dengan anggota tim mereka. Koneksi cepat harus fleksibel dan berpusat pada masing-masing insan perusahaan, bukan pada manajer.
Perusahaan perlu memiliki niat untuk menciptakan ritual baru yang dapat menahan dinamika kerja yang baru.Â