Setelah pembatasan keamanan Covid-19 dilonggarkan, semua tanda menunjukkan insan perusahaan kembali ke lingkungan kerja "hybrid" di mana mereka memiliki fleksibilitas untuk menghabiskan sebagian hari kerja mereka di kantor dan sebagian waktu lainnya bekerja di rumah atau dari jarak jauh.
Kemungkinan perubahan terbesar bagi pekerja yang mulai bekerja dari jarak jauh penuh waktu pada tahun 2020 adalah penurunan tajam jam yang dihabiskan untuk bersosialisasi dengan teman dan kolega kerja.
Manusia adalah makhluk sosial dan mengandalkan hubungan positif dengan orang lain untuk dorongan, perkembangan dan dukungan.
Faktanya, menurut studi Gallup, orang Amerika merasakan tingkat kebahagiaan tertinggi ketika mereka menghabiskan enam hingga tujuh jam per hari untuk bersosialisasi.
Perangkat lunak konferensi video memungkinkan tim dan kolega untuk terus bertemu dan berinteraksi saat bekerja dari jarak jauh, tetapi bagi banyak orang, pesona bekerja melalui panggilan video segera diganti dengan perasaan lelah dan kehilangan.
Bekerja dari rumah meningkatkan produktivitas bagi banyak orang, tetapi juga menghilangkan peluang untuk koneksi cepat, obrolan di lorong, dan waktu tatap muka dengan kolega, klien, dan manajer.
Pekerjaan di tempat menawarkan lingkungan yang kaya dengan pilihan untuk interaksi antarpribadi, dan pengisian ulang sosialisasi. Bahkan ada alasan bisnis untuk mendorong insan perusahaan menghabiskan lebih banyak waktu bersosialisasi dan memiliki sahabat di tempat kerja.
Penelitian Gallup menunjukkan, sosialisasi dan koneksi persahabatan memiliki tujuh kali lebih mungkin untuk terlibat dalam pekerjaan insan perusahaan, lebih baik dalam melibatkan pelanggan, dan menghasilkan kualitas kerja lebih tinggi- kualitas kerja.
Menciptakan tempat kerja yang memberikan peluang untuk interaksi sosial tidaklah sulit, tetapi mempertahankan budaya koneksi bisa jadi, terutama di dunia kerja hybrid yang meningkat.
 Hal ini membutuhkan lebih banyak intensionalitas di pihak manajer untuk memastikan bahwa budaya organisasi, nilai-nilai dan ekspektasi mendorong pembangunan hubungan. Insan perusahaan membutuhkan koneksi dengan manajer mereka, anggota tim lain, jaringan lintas fungsi, dan, tentu saja, sahabat mereka di tempat kerja.
Menyeimbangkan produktivitas dan koneksi untuk tim hybrid membutuhkan komunikasi dan fasilitasi yang efektif dari manajer. Hal-hal yang perlu seorang diperhatikan pemimpin dalam membangun koneksi di lingkungan kerja hybrid adalah sebagai berikut:
- Bina hubungan tim dengan memberikan kesempatan kepada rekan satu tim untuk terlibat, berbagi, serta mendiskusikan pekerjaan dan topik yang tidak terkait dengan tempat kerja. Sasaran untuk beberapa pertemuan dan hubungan bisa terkait masalah interaksi atau hanya terkait produksi.
- Insan perusahaan masih membutuhkan waktu bersama pemimpinnya, yakni waktu yang terfokus dan disengaja di mana pemimpin dapat memberikan perhatian penuh untuk mendengarkan, belajar, dan melatih. Pertimbangkan cara-cara kreatif untuk meningkatkan percakapan empat mata antara pemimpin sebagai coach dengan insan perusahaan: Adakan perbincangan santai, lakukan "check-in" pada hari-hari tatap muka bahkan jika koneksi yang lebih lama harus dilakukan secara virtual, tahan slot waktu terbuka untuk "jam kerja" untuk percakapan "drop-in".
- Dorong insan perusahaan untuk saling berkomunikasi tentang jadwal hybrid mereka. Temukan satu atau dua hari ketika sebagian besar jadwal tumpang tindih, dan dorong insan perusahaan untuk memprioritaskan pekerjaan di tempat untuk hari itu.
- Sebagai coach, bersikaplah sengaja untuk makan siang bersama dan minum kopi saat insan perusahaan berada di kantor.
- Ciptakan lingkungan yang mendorong koneksi. Rencanakan acara sosial di tempat untuk mendorong orang terlibat dengan kolega dan teman. Pastikan kebijakan dan praktik menunjukkan bahwa perusahaan menghargai persahabatan yang produktif di tempat kerja.