Sebagian besar industri menghadapi beberapa tantangan umum saat mereka menambang data untuk mendapatkan wawasan. Misalnya, sebagian besar informasi mereka mungkin hanya tersedia dalam bentuk agregat, atau mungkin ada proses yang tidak konsisten untuk mengelola dan mengintegrasikan aliran data. Sebagian besar proses, termasuk yang menghubungkan data, mungkin tertanam dalam sistem individu yang memiliki konektivitas minimal atau lemah dengan yang lain.Â
Banyak sistem hanya mengaktifkan pemrosesan batch dalam semalam dan mengeluarkan laporan standar, baik di Excel atau dijalankan melalui alat kecerdasan bisnis yang tidak ramah pengguna. Teknologi warisan dan sistem penyimpanan seperti itu mahal, terlepas dari banyak kekurangannya.
Tanpa wawasan yang kuat dan berdasarkan data, sebagian besar industri mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi tindakan prioritas dan menemukan sinergi di seluruh lini bisnis. Untuk membalikkan situasi ini, perusahaan harus mempertimbangkan masalah terkait data dalam peta jalan mereka. Apa persyaratan arsitektur data dan bagaimana mereka dapat mengatasi kesenjangan apa pun? Tata kelola data seperti apa yang penting? Dan bagaimana seharusnya mereka memprioritaskan solusi data?
Perusahaan juga akan meningkatkan manajemen data jika mereka fokus pada mengidentifikasi kasus penggunaan tertentu yang akan mendapatkan keuntungan dari analitik dan menentukan bagaimana mereka akan mengumpulkan, menyimpan, menyajikan, dan menggunakan informasi pelanggan. Salah satu industri, misalnya, mengidentifikasi 22 kasus penggunaan analitik yang relevan dengan platform e-commerce-nya yang terbagi dalam empat kategori:
- inovasi produk, seperti mengembangkan fitur yang lebih menarik
- analisis perjalanan, termasuk yang terkait dengan konversi dan bundling
- pemasaran dan penjualan (misalnya, penetapan harga dinamis)
- rantai pasokan, seperti prediksi waktu pengiriman yang lebih baik
Perusahaan lain dapat mengikuti contoh industri di atas dengan menyatukan pelanggan, produk, penjualan, dan data transaksi menjadi fondasi yang kokoh yang menghasilkan wawasan yang berarti.Â
Misalnya, jika perusahaan memiliki data tentang bagaimana pelanggan benar-benar menggunakan produk mereka di lapangan, informasi tersebut dapat membantu teknisi yang mencoba meningkatkan fitur yang berbeda. Permintaan layanan juga dapat memberikan informasi penting yang menginformasikan desain produk.
Penulis,
Merza Gamal
Author of Change Management & Cultural Transformation
Former AVP Corporate Culture at Biggest Bank Syariah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H