Pandemi Covid-19 telah mempengaruhi semua aspek pada masyarakat, mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga perdagangan internasional.Â
Pada saat yang sama, terdapat kesenjangan kemampuan pada negara-negara untuk mengatasi krisis tersebut serta dalam proses mengendalikan masalah dan krisis bersama yang kita hadapi saat ini tentu berbeda-beda. Pandemi Covid-19 telah memperburuk ketimpangan gender sehingga perempuan menjadi lebih rentan.Â
Belum lagi dari sisi ekonomi, banyak perempuan pengusaha yang mengalami penurunan omset secara drastis akibat penerapan pembatasan sosial dan adaptasi kebiasaan baru.Â
Memahami tantangan dan perlunya upaya kolektif dalam mengatasi krisis, Indonesia akan fokus pada tiga pilar utama untuk Kepresidenan G20 2022 yaitu: Mempromosikan Produktivitas; MeningkatkanÂ
Ketahanan, dan Stabilitas serta memastikan pertumbuhan ekonomi yang Berkelanjutan dan Inklusif. Melalui pilar-pilar tersebut, Indonesia akan terus memimpin usaha di dalam memastikan akses yang adil terhadap vaksin COVID-19, mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif melalui partisipasi UMKM dan ekonomi digital.Â
Sekaligus menjaga aspirasi untuk terus meningkatkan kapasitas kolektif kita dalam mengamankan kemakmuran bersama dunia, melalui berbagai upaya reformasi perpajakan global, kerjasama yang lebih kuat dalam memerangi korupsi, pendalaman pembiayaan infrastruktur, dan mendorong kerjasama internasional yang lebih demokratis dan representatif.Â
Dalam hal ini, perbankan memiliki peran yang penting, yaitu perbankan menghimpun dana dari masyarakat secara langsung dalam bentuk simpanan (deposit).Â
Dana yang terakumulasi kemudian disalurkan perbankan kepada sektor riil dan masyarakat dalam bentuk investasi, modal kerja dan pembiayaan lainnya.Â
Maka fungsi intermediasi perbankan memiliki efek strategis bagi perekonomian yaitu berperan sebagai lembaga intermediasi keuangan yang mengalokasikan dana secara efektif dan efisien ke sumber-sumber yang produktif, hal tersebut dapat memacu pertumbuhan ekonomi.
Indonesia akan berperan dalam mendesain kebijakan pemulihan ekonomi dunia. Bila perekonomian dunia membaik, maka kita akan menerima dampak positifnya, salah satunya ekspor yang akan tumbuh tinggi. Â
Pemulihan ekonomi dunia dan domestik juga akan meningkatkan konsumsi masyarakat, Peningkatan investasi dan kegiatan ekspor-impor yang tumbuh pesat. Â