Study at home adalah mimpi saya kepada anak- anak. Awalnya study at home saya lakukan di kampung halaman saya di Medan Sumatera utara pada tahun 2020 pada saat pandemic covid 2020. Alasan saya membuat study at home atau belajar di rumah karena saya melihat anak -- anak sangat kesulitan dalam belajar. Oleh karena itu saya buka di rumah saya sendiri dan saya beri nama study at home. Â
Di study at home, saya membantu anak -- anak seperti belajar calistung (baca, tulis, hitung) dan bahasa inggris. Semenjak saya bangun study at home di rumah saya membuat saya belajar banyak hal tentang anak. Bukan hanya itu melainkan bagaimana saya bisa mengenali diri saya sendiri dan mimpi -- mimpi saya yang muncul dari anak. Salah satu mimpi besar saya adalah Study at home ada di mana- mana di seluruh Indonesia.Â
Saya percaya akan mimpi itu. Dengan kesempatan yang luar biasa dan rencana Tuhan yang luar biasa saya diberi kesempatan untuk datang ke Nusa Tenggara Timur dalam program Kampus Mengajar. Ini menjadi suatu tantangan baru bagi saya. Saya sangat bersyukur kepada Tuhan bisa melihat anak- anak di Nusa Tenggara timur. Saya percaya bahwa mimpilah yang membawa saya ke Provinsi ini.
Dalam program kampus mengajar ini, saya ditempatkan di SD Barai 1 tepatnya di kabupaten Ende. Selama 2 minggu saya beradaptasi dengan lingkungan, mulai mengenal anak -- anak , bagaimana karakter anak, pendidikan anak, tingkat literasi numerasi anak serta bahasa . hal itu semua membuat saya bersemangat kembali membuka study at home di ende.Â
Seperti biasa, saya sangat senang dengan papan tulis akhirnya saya membelinya di pasar tradisional namanya pasar Mbongawani. Â Dengan rasa semangat itu, saya mengajari anak- anak di tempat saya tinggal di sebuah kontrakan yang sangat nyaman. Adek -- adek yang saya ajari seperti biasa belajar di lantai tanpa menggunakan meja dan kursi. Dengan kesederhanaan itu anak- anak tetap senang belajar.Â
Saya sangat senang bisa melakukan hal itu selama program ini berlangsung. Setiap sore mulai jam 15.00-16.00 wita. Saya membantu anak- anak dalam calistung dan bahasa inggris. Bahasa inggris juga merupakan suatu kesulitan bagi anak, dikarenakan disekolah anak- anak jarang belajar bahasa inggris. Jadi mereka setiap belajar bahasa inggris mereka sangat senang. Dalam pertama sekali saya mengajar bahasa inggris kepada anak- anak, mereka keesokan harinya sudah bisa menyapa saya good morning mis. Saya merasakan adanya perubahan anak -- anak dari tingkat literasi dan numerasi serta bahasa inggris yang saya ajarkan.
Dari hal yang saya lakukan, saya menjadi belajar bahwa masih banyak anak- anak yang sangat butuh bantuan kita. Saya menjadi belajar bahawa memberikan perhatian kepada anak melalui orangtua, guru dan orang disekitarnya sangat berpengaruh terhadap anak. Harapan saya semoga mimpi --mimpi bisa terwujud suatu saat. Bukan hanya pendidikan anak tetapi kesehatan anak, perlindungan anak dan masih banyak lagi.