Kutulis surat ini kala hujan gerimisÂ
Bagai bunyi tambur mainan anak-anak peri dunia yang gaib.Â
Dan angin mengeluh dan mendesahÂ
Wahai, Dik Narti, aku cinta kepadamu!
Kutulis surat ini kala langit menangis.
Dan dua ekor belibis bercintaan dalam kolamÂ
Bagai dua anak nakal jenaka dan manis mengibaskan ekor
Serta menggetarkan bulu-bulunya.Â
Wahai, Dik Narti, kupinang kau menjadi istriku!
Aku melamarmu
Kau tahu dari dulu: tiada lebih buruk dan tiada lebih baik daripada yang lain
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!