Mohon tunggu...
Mery Indriana
Mery Indriana Mohon Tunggu... Administrasi - swasta

penyuka senja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apa Ismail Zaman Now?

11 Juli 2022   20:58 Diperbarui: 11 Juli 2022   21:00 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa artikel dalam beberapa hari belakangan ini mengupas soal Idul Adha. Kita memang bisa membayangkan dan merasakan betapa agungnya kepercayaan Ibrahim kepada Allah SWT sehingga dia dengan yakin mempersiapkan Ismail yang dia sayangi untuk disembelih dan menjadi ibadah kurban untuk Allah. Melihat keagungan keyakinan Ibrahim itu kemudian Allah menghentikan dia sesaat sebelum pisau diayunkan. Allah kemudian menggantinya dengan hewan untuk kurban.

Pertanyaannya untuk zaman now adalah : Apa Ismail kita saat ini? Apa makna Ismail pada zaman now ? Apakah kambing, sapi atau hewan lain yang mampu kita beli sebagai hewan kurban ?

Bisa saya jawab di sini: Bukan. Bukan itu pemaknaan terdalamnya.

Ibrahim yang mendambakan dan memohon seorang anak kandung kepada Allah SWT dan selama puluhan tahun setelah memohon, akhirnya memiliki anak dari Siti Hajar setelah usianya relative tua. Tentu saja anak itu disayanginya karena melalui permohonan, doa dan penantian yang Panjang kepada Allah dan  kemudian Allah mengabulkannya. Kita juga mungkin bisa merasa bahagia jika ada saudara atau tetangga kita yang mungkin belum dikaruniai anak selama belasan tahun akhirnya mereka mendapatkan anak. Anak itu pasti disayangi oleh kedua orangtuanya. Mungkin seperti itulah perasaan Ibrahim kepada Ismail.

Sehingga dalam konteks kekinian, Ismail adalah seseorang (tidak harus anak, bisa siapa saja) atau sesuatu hal entah itu hobby (kebiasaan), komunitas / kelompok, makanan kesukaan atau rumah kesayangan yang kita peroleh dengan susah payah dan kita sangat sukai. Apa jadinya jika kita tidak bisa lagi menikmati hobby kita semisal main game online karena orangtua melarang kita. Padahal kita amat menyukainya bahkan rela menghabiskan waktu dan uang untuk bisa selalu bermain game online.

Mungkin kita akan melawan orangtua kita itu karena mereka menghalangi untukbermain game. Atau mungkin kita secara sembunyi sembunyi tetap bermain game di warnet saat pulang sekolah atau kabur saat tidur siang. Pada titik itu game online-lah, Ismail kita.  Kita melawan orangtua karena belum paham maksud orangtua melarangnya; yaitu agar konsentrasi kita untuk belajar tetap terjaga.

Makna terdalam berkurban adalah keikhlasan melepaskan apa yang kita sukai atau kita sayangi demi cita-cita atau sesuatu yang lebih besar. Berkurban bisa berarti melepaskan atau menekan ego kita demi sesuatu yang lebih besar.

Karena itu, kita harus selalu berfikir ulang untuk sesuatu yang mungkin kita sukai namun bisa melukai orang lain. Bernarasi atau menulis ujaran kebencian kepada pihak lain mungkin sesuatu yang mengasyikkan tapi melukai orang/pihak lain, atau bertindak hal buruk dengan mengatasnamakan agama ; itulah Ismail kita. 

Bersikap dan bertindaklah sesuai teladan Ibrahim dan junjungan kita Nabi Muhammad SWT.  Hal ini harus selalu kita bawa dalam konteks keluarga dan kebangsaan kita

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun