Mohon tunggu...
MeryH
MeryH Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Hi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pekarangan Rumah Indah, Kebutuhan Pangan Terpenuhi

3 Maret 2021   09:21 Diperbarui: 3 Maret 2021   09:38 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi covid-19 memaksa orang untuk tinggal di rumah. Bukan tanpa alasan, hal ini karena untuk memutus rantai penyebaran covid-19. Karena hal ini banyak bermunculan budaya baru atau hobby baru di masyarakat. Salah satunya yaitu berkebun. Berkebun di depan rumah yanh relatif mudah di lakukan ini membuat orang tertarik, dimana setiap orang bisa belajar di internet. 

Berkebun di rumah juga tidak memakan biaya yang besar, namun hasilnya sangat memuaskan dan tentunya sehat. Sayuran yang dihasilkam dari kebun sendiri relatif lebih aman dan sehat.

Ahmad Yusran, seorang aktivis lingkungan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, mengakui memanfaatkan masa pandemi ini dengan berkebun di pekarangan rumah, beragam macam sayuran, seperti bayam merah, kacang panjang dan kangkung bangkok.

"Saya hanya menanam tanaman jangka pendek yang bisa cepat dipanen. Karena bisa memenuhi kebutuhan pangan keluarga di rumah," katanya kepada Mongabay, Selasa (21/4/2020).

Yusran sudah lama menekuni pertanaman organik. Penanamannya menggunakan polybag yang di susun rapih di pekarangan rumah. Bibitnya ia beli di toko sedangkan untuk pupuknya ia produksi sendiri.

Akibat pandemi ini, aktifitas berkebun Yusran jadi lebih sering atau meningkat.
"Kami menanam sudah lama namun intens dua bulan terakhir, karena kami mawas diri dan terus mengikuti perkembangan informasi pandemi COVID-19 yang belum tahu pasti kapan berakhir. Alhamdulillah, kemarin sudah panen bayam merah," katanya.

Yusran menanam bayam merah karena mudah menanam dan merawatnya. Hasil panennya pun cukup singkat yaitu hanya 3 minggu.
Hal yang sama dilakukan oleh Raissa Faranda, 20 tahun, punya lahan kosong sekitar dua meter persegi di halaman rumah. Lahan minimalis itu telah menjadi rumah bagi aneka tanaman pangan dan hias. Seperti yang dilansir di bbc.com, Raissa menanam sayuran dan mengoleksi tanaman hias.

"Di teras rumah saya juga ada banyak pot, seperti cabai, tomat ceri, buncis, kacang panjang, bunga matahari, basil, seledri, terong, paprika, beberapa bunga calendula, zinnia, ada monstera," katanya kepada BBC News Indonesia, Sabtu (19/09).
Berkebun di masa pandemi ini mempunyai banyak manfaat, seperti :
1. Kebutuhan pangan tercukupi
2. Kualitas terjamin
3. Tambahan penghsilan
4. Pekarangan rumah jadi lebih indah
5. Menghilangkan stress
6. Menghilangkan rasa jenuh karna di rumah terus.
Berkebun di masa pandemi ini bisa kita coba untuk menghilangkan kejenuhan akibat pandemi yang memaksa kita harus berdiam diri di rumah. Daripada hanya tidur dan bermain handphone.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun