Mohon tunggu...
MeryH
MeryH Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Hi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hoaks dan Teori Konspirasi Covid-19 yang Meresahkan Masyarakat

23 November 2020   18:41 Diperbarui: 23 November 2020   18:45 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

COVID-19 (coronavirus disease 2019) adalah penyakit yang disebabkan oleh jenis coronavirus baru yaitu Sars-CoV-2, yang dilaporkan pertama kali di Wuhan Tiongkok pada tanggal 31 Desember 2019.

Seiring dengan kemunculan virus ini, beberapa tokoh tanah air mulai melayangkan pendapatnya. Salah satunya yaitu Jenrix. Jenrix memercayai bahwa corona hanyalah rekayasa kaum elite global. Salah satu elite global yang dia sebutkan adalah Bill Gates.

Video 'ramalan' Bill Gates yang menyatakan "Jika ada yang membunuh lebih dari 10 juta orang di beberapa dekade mendatang, itu cenderung karena virus yang sangat menular ketimbang perang," cetus Gates pada tahun 2015 di event TED. Karena video ini, ia dituduh merencanakan hal ini sejak dulu.

Teori konspirasi COVID-19 lainnya menyebutkan bahwa virus ini merupakan senjata biologi dari China. Amerika Serikat dan China saling melempar tuduhan konspirasi ini. Konspirasi lainnya adalah COVID-19 merupakan penyakit flu biasa, virus corona hanya menyerang lansia, masyarakat tidak bisa melakukan apapun selain menunggu vaksin.

Selain teori konspirasi, beredar juga hoaks terkait COVID-19 salah satunya yaitu, Vietnam tidak memiliki angka kematian Covid-19 karena lemon dan teh hangat. Dr. dr. Inggrid Tania, M.Si menjelaskan bahwa keduanya memang memiliki kandungan antioksidan sehingga kombinasi keduanya dapat meregulasi sistem imun dan menangkal radikal bebas pada proses peradangan. Namun, belum ada bukti bahwa lemon dan teh hangat mampu mengobati infeksi virus corona.

Akibat dari teori konspirasi dan hoax yang beredar, masyarakat banyak yang menyepelekan virus ini. Padahal, 26,52 juta orang di dunia telah terinfeksi virus corona. Data dari laman Johns Hopkins Coronavirus Resource Center  pada Sabtu (5/9/2020) pagi menunjukkan, 873.131 orang di antaranya meninggal dunia. Di Indonesia sendiri, hingga Jumat (4/9/2020), terdapat 187.537 orang dinyatakan positif Covid-19. Sementara, 134.181 orang telah sembuh dan 7.832 orang meninggal.

Banyak orang yang tidak sadar akan bahaya virus ini dan mengabaikan protokol kesehatan. Padahal pemerintah sudah membuat kebijakan untuk menahan penyebaran virus ini yaitu dengan rajin mencuci tangan, menggunakan antiseptik, menggunakan masker dan menjaga jarak. 

Hirsch menyebutkan bahwa membuat vaksin tidak semudah yang kita bayangkan. Untuk mencegah terkena virua korona kita bisa menjaga kebersihan dan daya tahan tubuh kita, dengan mengkonsumsi vitamin dan makan makanan sehat, disarankan juga untuk rajin berjemur.

Di masa pandemi ini kita harus pintar dalam menggunakan sosial media dan menerima informasi yang kita dapat. Jangan sampai memperparah pandemi dengan memercayai hoax dan teori konspirasi yang belum terbukti kebenarannya.


Nama : Mery harjani
Kelas  : XII MIPA 3
SMAN 1 PADALARANG

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun