Jomblo. Apa yang terbersit dibenakmu ketika mendengar kata jomblo? Nggak punya pacar? Nggak laku? Ngga cakep? Nggak keren? atau ngga gaul? Kalau jawabannya semua benar, sumpah pait banget deh hidup gwe. Hahaa... tapi jujur, aku memang bukan manusia gaul, malah bisa di bilang super duper kuper. Aku tipikal orang yang susah jatuh cinta. Bahkan bisa dihitung dengan jari berapa kali jatuh cinta, sebentar ya berhitung dulu... tu, wa ga, pat, ma, nam, juh, pan... yak total 67,8 Â (enam puluh tujuh orang, yang koma delapan, masuk rumah sakit gegara sianida) yang pacaran nggak sampai 3 bulan tidak terhitung sebagai mantan hanya iklan pelengkap kekhilafan.Â
Pertanyaannya adalah berapakah jumlah mantanku ? Halah ngelantur.Â
Lanjut ya. Ketika orang berfikir jomblo itu musibah, bagiku biasa saja. Kenapa harus uring-uringan trus gigit jari lihat orang pacaran, sayang-sayangan, uyel-uyelan dibawah pohon rambutan... owwh come on !! Jangan  membodohi diri sendiri dengan melakukan hal seperti itu. (Nggak modal cuy..!)
Saat ini aku masih berfikir bahwa jomblo itu karunia Tuhan. Berkat yang diberikan agar dapat menyelesaikan tugas tanpa terjerat sebuah ikatan. Tapi apapun itu kawan. Marilah sesama jomblo, kita saling menguatkan. Kalau ada waktu luang. mainlah kerumah, aku sendirian. Kita ngewine, ngopi, makan malam. Ya. Setelah itu, siapa tau kita khilaf.
[caption caption="Dokumen pribadi"][/caption]
SalamÂ
Jomblo Khilaf
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H