Mohon tunggu...
I Ketut Mertamupu
I Ketut Mertamupu Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang mahasiswa hukum, agama dan budaya . Pengamat sosial yang berpikir blak-blakan . Tercatat sebagai mahasiswa di Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar. Situs Resmi : www.hukumhindu.or.id . blog : www.mertamupu.blogspot.com , FB:facebook.com/mertamupu\r\nContact person: merta_mupu@yahoo.com , Phone Number +6281916665553 , +6281246085553 . Motto gue dalam menulis "free think about everything".

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sedikitnya Dua Kali Setahun Merayakan Tahun Baru

27 Desember 2011   11:41 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:41 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun baru merupakan suatu peristiwa di mana sebuah kebudayaan merayakan berakhirnya masa satu tahun dan menandai dimulainya hitungan tahun selanjutnya. Perayaan tahun baru seakan telah menjadi bagian budaya dunia--yang selalu dirayakan secara gegap gempita di setiap sudut dunia ini. Tahun baru di Indonesia jatuh pada tanggal 1 Januari karena mengadopsi kalender Gregorian, sama seperti mayoritas negara-negara lain di dunia.

Tanpa disadari , masyarakat Indonesia merayakan tahun baru lebih dari satu kali kecuali penganut Kristen dikarenakan Kalender modern yang sedang berkembang saat ini adalah kalender yang berdasarkan kalender Gregorian. Perkembangan kalender Gregorian tidak lepas dari perkembangan agama Kristen di Romawi.

Masyarakat Indonesia kususnya masyarakat Hindu, Islam dan Budha merayakan tahun baru lebih dari sekali dalam setahun, Masyarakat Hindu merayakan tahun baru saka+tahun baru nasional, masyarakat Islam merayakan Tahun baru hijriyah+tahun baru nasional, demikian juga dengan masyarkat yang beragama Budha, dengan demikian sedikitnya masyarakat Indonesia merayakan tahun baru 2 kali dalam setahun. Hanya saja tahun baru yang paling meriah dirayakan adalah tahun baru masehi yang merupakan bagian dari ajaran Kristen. Tidak mengherankan apabila MUI medan mengharamkan perayaan tahun baru masehi oleh umat islam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun