Mohon tunggu...
I Ketut Merta Mupu
I Ketut Merta Mupu Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Pendamping Sosial PKH Kementerian Sosial RI

Alumni UNHI. Lelaki sederhana dan blak-blakan. Youtube : Merta Mupu Ngoceh https://youtube.com/@Merta_Mupu_Ngoceh

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pemerkosaan Gadis ABG SMP (17+)

7 Februari 2014   16:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:04 4327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_294331" align="aligncenter" width="365" caption="Ilustrasi pemerkosaan anak dibawah umur (sumber files999)"][/caption]

“Kasihan dia ya.. jaman semakin edan..” keluh seorang lelaki muda , wajahnya sedih, ditemani kawan-kawan. Mereka sedang menggosip pemerkosaan gadis SMP beberapa hari yang lalu. Pemuda itu tergugah hatinya mendengar kabar pilu, derita gadis abg SMP kelas 3 digilir dua pemuda, supir truk, pemuda dusun sebelah. Sejujurnya pemuda itu tahu, soal seks siapa yang tak bergairah, bahkan bisa lupa daratan, menutupi kebenaran. Perbuatan keji pun terjadi, memperkosa gadis di bawah umur.

Kabar pemerkosaan itu cepat menyeruak ke seantro desa, juga tak luput dari pantauan si pengais warta yang haus berita, penggemar pembaca surat kabar di seluruh pelosok pulau mungil ini pun tahu kasus pemerkosaan gadis abg smp itu. Jaman sudah maju, ahh tidak! jaman kemunduran moral kok dibilang maju? maju berbuat jahat bisa jadi! atau maju dalam teknologi, okelah.

Aku mencoba menjadi pendengar setia obrolan mereka. Informasi yang aku dapatkan, pemerkosaan itu terjadi berawal dari si gadis diajak menenggak minuman keras. Jika benar demikian , gadis itu sudah keterlaluan. Barangkali hanya menemani minum minuman keras, masih bisa ditoleransi, tetapi ini pun sudah dikatakan menyimpang. Ahh beginilah jaman edan, benar dianggap salah, salah dianggap benar. Meski jamannya seperti itu, dinasehatkan agar tidak ikut-ikutan menjadi orang edan/gila. Diharapkan selalu eling lan waspada.

Gadis abg itu diajak ke sebuah bungalow, nasib malang menimpanya, dia digilir dua cowok, di tempat yang berbeda-beda. Kabar angin yang aku tahu, salah satu pelaku merupakan pacar sang gadis. Tega bener! kalau cewek aku dicolek cowok lain saja bisa marah meledak-leadak, apalagi lelaki lain berani menyentuh yang rahasia itu. Bisa aku bunuh lelaki itu.

Orang tua sang gadis risau, anaknya tak pulang sampai malam hari. Keluarganya menelusuri keberadaan anaknya. Tahu-tahu didapati sudah digilir sang pemuda, supir truk. Tak rela anaknya diperkosa, diajak esek-esek. Lapor polisi! itulah jalan terbaik yang dipilih, menjebloskan pelaku ke dalam tahanan.

Beberapa pemuda tadi tak berhenti menggosip, dikabarkan pelaku pemerkosaan ditelanjangi diajak ke polisi, tinggal pakai CD aja, biar tahu rasa…! Belum apa-apa tuh ketimbang nanti harus mendekam ditahanan bertahun-tahun. Tak hanya itu, kasur tempat empuk melakukan mesum, dijadikan barang bukti, dibawa ke kantor polisi.

Bolehlah aku beropini, barangkali cowok itu mencintai pacarnya didominasi nafsu, tergiur ingin menikmati tubuh cantiknya. Kiranya gadis jaman sekarang harus waspada memilih pasangan, harus bisa menilai mana lelaki yang cinta karena sayang, mana cinta karena nafsu. Kuncinya apa say? rasa cinta itu bisa terlihat dari rasa hormat dan kelembutan, ling ning sanghyang aji, demikian tersebut di dalam kitab suci. Cinta itu penghormatan kata motivaor, Mario Teguh. Begitu sayang.. Terlebih lagi sastra suci mengatakan, dimana wanita dihormati keluarga itu pasti bahagia. Sebaliknya, dimana wanita tak dihormati, di rumah itu tiada yadnya berpahala, keluarga itu pasti akan hancur, dihancurkan kekuatan gaib.

Gosip diantara cowo itu semakin panas. Salah satu dari pemuda mencoba bertanya pada temannya, kenapa ya gadis itu tidak diajak menikah sekalian, kenapa harus diperkosa bila benar pacaran? barangkali nafsunya sudah diujung tanduk, alat vitalnya tak mau didiamkan, bak pedang hendak membelah tubuh lawan, berdiri tegak, haus darah perawan.

Sebaiknya korban dinikahkan dengan pelaku, pemuda lain mencoba memberikan pendapat. Masuk akal, tetapi kurang tepat. Satu sisi korban membawa beban akan sulit mendapat pasangan, aibnya sudah diketahui kalayak umum. Apalagi jika sampai hamil, apa kata dunia! siapa yang mau mengakuinya? setahu aku, kitab suci menyatakan pemerkosa tidak boleh menikahi korban, pelaku harus dihukum mati. Jika korban hamil? dia boleh melakukan aborsi atas persetujuan pengadilan, dengan syarat umur kehamilan dibawah 3 bulan. Semakin cepat di aborsi, semakin baik, tentunya dilakukan oleh tenaga ahli atas persetujuan para pihak.

Aku masih bingung jika terjadi pemerkosaan, lelaki selalu disalahkan, padahal tak selalu demikian. Suatu waktu, dulu waktu aku masih fresh, mungkin bisa dibilang ganteng, pernah diajak cewek ke rumahnya, katanya mumpung tak ada orang tuanya. Tahu apa yang dia inginkan? esek-esek. Tetapi aku tak melayani sampai ML, making love, hanya ML, main luar coy. Pernah pula waktu punya cewek cantik, ada cewek yang mau diduakan, ehemm.. aku sih nurut aja. Yang penting aku sudah mengakui punya cewek. Ternyata ujung-ujungnya dia hanya menginginkan tubuhku, ya ampun… nah loh, kalau cewek memperkosa cowok? yang aku tahu, kitab suci menentukan cewek pemerkosa dihukum dua kali lipat.

Sampai saat ini aku masih bertahan pada prinsip, tak maulah gituin cewek. Prinsipku, ketika lelaki suka menyetubuhi sembarang wanita diluar nikah, lelaki itu akan mendapat jodoh yang tak layak, jodoh yang mengecewakan. Biar cowok itu ganteng, bisa jadi istrinya jelek, atau biarpun cewek nakal itu cantik, suami yang didapatkan juga barang bekas, jelek, kejam. Tak hanya soal fisik, juga soal kualitas diri. Mau begitu?.

Kiranya penegakan hukum tentang pemerkosaan di negeri ini perlu dirubah dengan model hukum agama. Dimana dulu pelaku pemerkosa alat vitalnya dipotong, kejam memang, namun dengan cara itu pelaku tak bisa mengulang perbuatannya lagi. Kita bisa menerapkan cara itu dengan gaya modern. “Dari beberapa sumber, pemerintah Korea Selatan sejak 19 Maret 2013, mengesahkan hukuman KEBIRI SECARA KIMIAWI bagi pelaku pemerkosa. Kebiri ini tidak dengan di potong bagian tertentu, tetapi dengan memasukkan cairan zat kimia yang membuat pelaku akan kehilangan gairah seksual dan keinginan melakukan aktivitas seksual” (Suci, 2013; kompasiana).

Dengan cara itu pastilah niat pelaku memperkosa seseorang akan dipikir tujuh keliling, hukuman yang menakutkan. Tak akan bisa menikmati indahnya bersenggama dengan istri cantik.

***

“Kenapa ya di kampung ini kehidupan masyarakat semakin carut marut? padahal pendidikan semakin tinggi, kekayaan semakin berlimpah?” salah satu dari segerombolan pemuda itu risau dengan keadaan masyarakat di kampungnya, pertanyaan demi pertanyaan menyeruak dalam lubuk hatinya. Beberapa waktu yang lalu terjadi perkelahian antara pelajar SMP, urusannya pun dibawa ke ranah hukum, memang itu cara terbaik, biar generasi muda takut untuk bertindak semau gue. Mentang-mentang merasa kaya, mau berkuasa.

Bahkan melihat beberapa kasus yang masih melekat dalam ingatan, konflik antar warga hingga menelan korban, bencana alam kian dahsyat. Semua itu membuat gundah hati sang pemuda, dia mulai mencari keheningan, mencari inspirasi, menyikapi phenomena yang terjadi.

Alam disakiti.. kata-kata itu berulang kali muncul dalam renungannya. Manusia serakah di atas pulau mungil ini terus merusak alam, tak sadar akan perlunya menjaga alam. Alam rusak, berarti merusak diri sendiri. Gangguan alam berdampak pada gangguan social, emosi manusia mudah tersulut emosi, ujung-ujungnya masalah social kian melanda, seiring bencana alam mengganda.

*Kisah nyata.

** Sengaja tidak focus pada cerita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun