[caption id="attachment_339972" align="aligncenter" width="490" caption="Mimpi Indah (Koleksi Foto Lucu)"][/caption]
Ada anggapan bahwa mimpi merupakan refleksi dari kenyataan dalam hidup. Ketika bermimpi, dianggap akibat dari pikiran kita sebelum tidur, mimpi hanya dianggap sebagai bunga tidur. Anggapan-anggapan seperti itu, pada umumnya merupakan pandangan masyarakat pada umumnya, terutama bagi mereka yang masih muda. Dan kitab suci pun menyatakan demikian, akan tetapi ada pengecualiannya.
Bagi mereka yang sudah dewasa, terutama mereka yang sudah dewasa dalam hal spiritual, mimpi diyakini sebagai pesan alam, pesan alam gaib tentang suatu peristiwa yang akan terjadi dalam kehidupan, mirip seperti ramalan, baik peristiwa buruk, maupun peristiwa baik.
Menurut kitab Astavakra Gita, mimpi dianggap sama seperti kejadian pada kehidupan yang kita anggap nyata, akan tetapi kenyataan dan mimpi dianggap sama-sama hanya ilusi, maya, palsu, dengan kata lain mimpi dan hal yang kita anggap nyata dinyatakan sebagai sesuatu yang bukan kenyataan. Yang dianggap kenyataan merupakan hal-hal yang terjadi pada kehidupan setelah kematian, seperti ajaran Syek Siti Jenar, dimana kehidupan ini dianggap sebagai suatu kematian, sedangkan setelah kematian dianggap kehidupan yang sebenarnya. [Hal ini juga dijelaskan dalam film Mahabharata, pada kisah Yudistira menjawab pertanyaan seorang Yaksa tentang arti hidup dan mati, ketika saudara-saudaranya telah mati secara gaib ketika mengambil air di sebuah telaga].
Mimpi seringkali merupakan kebalikan dari alam nyata, ketika kita bermimpi sesuatu yang menyenangkan tetapi pada kehidupan nyata terjadi hal yang tidak menyenangkan. Misalnya; ketika bermimpi bertemu mayat, melihat mayat (hal yang menakutkan), maknanya akan ada rezeki datang tak terduga (menyenangkan). Jika kita mimpi mendapatkan uang, maknanya akan ada kerugian yang menimpa.
Secara umum, mimpi memang kebalikan dari alam nyata, akan tetapi tidak selalu demikian. Ketika mimpi semua gigi tanggal, maknanya akan ada keluarga yang meninggal. Mimpi rumah terbakar, atau mimpi rumah dihanyutkan air bah, maknanya akan terjadi duka nestapa yang akan menimpa kita.
Dari uaraian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa ‘mimpi buruk’ tidak sama dengan bermimpi hal-hal yang menakutkan, demikian juga ‘mimpi baik’ tidak sama dengan bermimpi hal-hal yang menyenangkan. Akan tetapi, dalam hal tertentu, mimpi baik bisa juga bermimpi tentang hal-hal yang baik atau menyenangkan.
Bagi mereka yang sudah dewasa secara sepiritual dan mampu menyingkap tabir dibalik sebuah mimpi, ketika ia bermimpi buruk, maka akan terjadi kekawatiran, takut akan terjadi hal-hal yang tidak menyenangkan dalam kenyataan. Untuk mengatasi kekawatiran seperti itu, maka dapat diatasi dengan menetralisir mimpi buruk, istilahnya ‘buang sial’, untuk menetralisir peristiwa buruk yang akan menimpa kita.
Menurut lontar Wraspati Kalpa (Lontar ini diperkirakan merupakan ajaran Bhagavan Vraspati, gurunya para dewa), ketika seseorang mimpi buruk, setelah terbangun dari mimpi, dianjurkan untuk memotong kuku jari tangan dan kaki. Kuku yang telah dipotong dibuang [ada baiknya dibuang di jalan] disertai dengan doa membuang kesialan yang akan terjadi. Doanya dapat menggunakan bahasa sendiri, bahasa hati maupun bahasa lokal namun disertai nama suci Tuhan.
Misalnya doanya seperti berikut, 'Om namah Shiwa Ya. Ya Tuhan, semoga hal-hal buruk yang akan terjadi padaku hilang atas kasih dan pertolongan-Mu, dan apa pun yang terjadi semoga atas kehendak-Mu. Om svaha.
Contoh mimpi buruk yang sering membuat saya kawatir adalah mimpi melihat kemaluan wanita, dikencengi perempuan, bahkan juga mimpi berhubungan intim dengan seseorang. Hal ini sering terbukti sebagai mimpi buruk. Seperti bermimpi memperawani seorang cewek abg SMP hingga berdarah-darah.
Seorang gadis abg, kelas 3 SMP, anak tetangga, tiba-tiba sudah duduk di tempat tidurku, berpakaian seksi, menggairahkan. Sebagai lelaki normal, aku bergairah memandang kecantikannya. Aku genggam erat tangannya, aku paksa dia buka pakaiannya hingga telanjang bulat, payudaranya diremas, dicium, lalu pasang kuda-kudaan. Tongkat yang sudah kaku sedari tadi, tak sabar ingin masuk ke goa mencari mangsa. Sulit sekali masuk, sebab pintu terlalu kecil. Pintu digedor-gedor hingga jebol, dan darah merah merekah pun mengalir disertai rintihan. Dan akhirnya Crooott.. Aku takut jika gadis itu hamil. Aku pun terbangun dalam ketakutan.
Tersadar dari mimpi, memperhatikan selangkangan, disangka sudah basah (mimpi basah), ternyata tidak. Tak ada cairan sperma yang keluar. Hati pun gundah gaulana, aku kawatir pasti akan terjadi hal buruk yang akan menimpaku. Aku pun bergegas potong kuku, buang sial.
Mimpi berhubungan intim atau berhubungan seks, ada perbedaan antara mimpi basah dan mimpi berhubungan seks sebagai mimpi buruk. Mimpi buruk berhubungan seks tidak disertai dengan keluarnya sperma.
Akibat dari mimpi itu, saya kehilangan uang 50 ribu di tempat kerja. Barangkali, jika tidak menetralisir mimpi buruk, akan terjadi hal buruk lebih besar yang akan menimpa kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H