Mohon tunggu...
I Ketut Merta Mupu
I Ketut Merta Mupu Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Pendamping Sosial PKH Kementerian Sosial RI

Alumni UNHI. Lelaki sederhana dan blak-blakan. Youtube : Merta Mupu Ngoceh https://youtube.com/@Merta_Mupu_Ngoceh

Selanjutnya

Tutup

Politik

Golput Bukan Pilihan Terbaik

5 April 2014   02:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:04 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Memilih itu kewajiban warga negara, dan hak warga negara untuk menentukan nasib bangsa, masa depan masyarakat, masa depan kita.

Saya sebenarnya bingung dengan sikap generasi muda yang cenderung untuk menjadi golongan putih alias golput. Biasanya alasan yang dijadikan kambing hitam adalah karena tidak ada calon yang berkualitas. Lucu juga sih jika itu dijadikan alasan, memang terlihat masuk akal tetapi sangat menggelikan, kenapa?

Dengan menganggap calon tidak ada yang berkualitas, tentunya menganggap diri sendiri berkualitas, bukan begitu? lalu kenapa tidak dia sendiri yang maju? tidak berani ataukah tidak mampu?

Aaa berbagai alasan untuk menghindari golput, diantaranya;

Permasalahan 1; Di muka bumi ini tidak ada manusia yang sempurna, tetapi ada yang bisa menjadi lebih baik. Oleh karena itulah dilakukan pemilihan agar mampu menemukan orang-orang yang lebih baik. Jika seseorang golput, bisa jadi yang terpilih itu yang tidak berkualitas, misalnya caleg berasal dari preman, caleg maling/koruptor. Dengan menghindari golput, kita pilih caleg yang berkualitas, maka caleg maling/korupsi, caleg preman bakalan kalah. Karena pendukung caleg berkualitas lebih banyak yang hadir memilih alias tidak golput.

Permasalahan2; Bila terjadi kerusakan infrastruktur public (misalnya seperti kerusakan jalan, sekolah, dll) biasanya masyarakat akan mengeluh. Bersyukur masyarakat yang mengeluh anti golput, jika yang mengeluh orang golput, orang yang memilih karena dibayar, kita akan tertawa. Itu salahnya dia tidak memilih caleg yang berkualitas, yang pro rakyat, yang bisa mengambil kebijakan-kebijakn untuk kesejahteraan rakyat.

Permasalahan 3; Orang-orang golput tidak akan mempengaruhi jumlah kursi di DPR. Artinya walaupun seseorang protes dengan golput, kursi DPR yang disediakan tetap sama. Semakin banyak orang golput, semakin murah harga satu kursi. Sebaliknya, semakin sedikit orang golput, harga satu kursi semakin mahal. Itu artinya, jika semakin banyak orang golput, peluang orang tidak berkualitas untuk menang semakin besar. Hancur sudah masa depan bangsa.

Golput lainnya, biasanya karena ada kepentingan yang memang tidak bisa dikesampingkan, kalau ini bisa dimaklumi. Tetapi kalau hanya karena malas-malasan, lalu golput, mau dibawa kemana masa depan bangsa ini?

Dari uraiandi atas, sangatlah jelas bahwa golput bukan pilihan terbaik untuk memprotes pemerintah yang tidak berkualitas. Justru dengan memilih kita bisa menjatuhkan orang-orang yang tidak berkualitas, bermental maling.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun