Mohon tunggu...
I Ketut Merta Mupu
I Ketut Merta Mupu Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Pendamping Sosial PKH Kementerian Sosial RI

Alumni UNHI. Lelaki sederhana dan blak-blakan. Youtube : Merta Mupu Ngoceh https://youtube.com/@Merta_Mupu_Ngoceh

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Sandal yang Baik Mengangkat Martabat Pemakainya

28 November 2012   09:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:33 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_211808" align="aligncenter" width="429" caption="Sandal Keseharian (Koleksi Pribadi)"][/caption]

Dikala senja tahun 2009 sedang asyik menonton mega drama Asia “Boys Before Flowers” yang ditayangkansalah satu televisi swasta. Terkagum-kagum dengan alur cerita yang dramatis dan begitu menyentuh hati. Percakapan demi percakapan, kisah demi kisah telah terlewatkan, tetapi ada sebuah percakapan yang sangat menarik perhatian dan saya mengingatnya sampai sekarang, bahkan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-sehari yaitu tentang pemakaian sandal yang bagus (indah,menarik,baik).

*****

Kisah ini bermula ketika Jan-di, seorang gadis miskin yang pernah menyelamatkan salah seorang murid yang nekat hendak terjun dari atap gedung sekolahShinhwa ( tempat sekolah anak-anak orang kaya). Kemudian akhirnya Jan-di mendapat beasiswa dan bersekolah disana bersama anak-anak kelas atas. Jan-di sering dikerjai oleh Jun-pyo, tetapi dia disayangi oleh salah satu dari grup F4 dan juga sering mendapat simpati dari Goo Joon Hee (Kakak perempuan Joon Pyo).

Di suatu hari,presiden Shinhwa sekaligus ibu Jun-pyo pulang dari luar daerah. Panik saat tahu sang ibu bakal segera tiba, Jun-pyo langsung menelepon rekan-rekan F4-nya untuk meminta nasehat soal masalah Jan-di.

Sadar kalau latar belakang gadis itu bakal membuat Hee-soo (Ibunya) mengamuk, F4 menyamarkan Jan-di dengan pakaian mahal. dan mengenalkannya sebagai gadis dari keluarga terpandang. Tidak cuma itu, Jan-di dikenalkan sebagai maskot F4 yang baru.

Ketika Goo Joon Hee (Kakak perempuan Joon Pyo) menghias Jan-di, ia sempat menasehati Jan-di. Saat Goo Joon menyuruh Jan-di untuk mengganti sandal yang dipakainya dengan sandal yang lebih bagus. Goo Joon Hee menyatakan kepada Jan-di bahwa menurut kepercayaan leluhurnya “sandal yang baik, menghantarkan seseorang menuju pada sebuah kesuksesan”.

*****

Mendengar percakapan yang demikian, sontak saja saya kaget dan terkagum-kagum dengan pernyataan tersebut, sehingga membuat saya semakin percaya diri untuk selalu menggunakan sandal yang lebih bagus, karena memang suka dengan sandal yang bagus dan bermerek. Sehingga Jarang sekali menggunakan sandal jepit, kecuali untuk membantu orang tua bekerja.

Bahkan lucunya, kalau bapak saya mau ke kantor sering disuruh memakai sandal yang bagus “sandal yang berlabel”. Demikian juga dengan ibunya, tidak mau diantar bepergian kalau memakai sandal jepit. Parah! ternyata demikian dahsyatnya pengaruh sebuah film. Namun perlu diketahui, kakak saya juga suka dengan sandal yang bagus meski hanya untuk keluar rumah sebentar. Dia sama sekali tidak dipengaruhi oleh film tersebut. Sedangkan saya, mungkin juga karena pengaruh dari kakak, juga karena pengaruh drama korea itu.

Suatu ketika di tahun 2011, pernah membuat status di dunia maya dengan kalimat yang serupa “sandal yang indah (bagus) dapat menghantarkan seseorang kedalam kehidupan yang lebih baik, oleh karenanya pakailah selalu sandal yang indah” (3 Mei 2011). Saya percaya sandal yang bagus dapat menjadikan kita lebih percaya diri sehingga suksespun lebih mudah.

Ada beberapa tanggapan atas pernyataan tersebut, namun tanggapan dari seorang ibu-ibu yang membuat saya terkesima dan terdiam seribu bahasa. Ibu itu menyatakan “pakailah dasar yang kuat dan benar. Berpikirlah sebelum berkata dan bertindak, terima kasih sudah berbagi alas kaki kehidupan” (3 Mei 2011). Saya baru tersadar, ternyata yang dimaksud alas kaki yang bagus, baik dan indah itu adalah perilaku kita (Tri Kaya Parisuda: pikiran, perkataan dan perbuatan yang baik dan benar) sebagai dasar hidup kita di dunia ini.

Atas dasar itu, saya mengambil kesimpulan bahwa memang benar dengan alas kaki atau sandal yang baik dan bagus dapat mengangkat martabat seseorang. Alas kaki yang dimaksud disini dilihat dari dua makna. Dalam arti sebenarnya alas kaki yang baik dan bagus akan menjadikan seseorang tampak lebih elegan dan berwibawa. Namun yang lebih penting lagi adalah alas kaki dalam arti filosofis adalah alas kaki kehidupan kita yaitu Berpikir, berkata dan berbuat yang baik dan benar. “Think good, say good and do good, so you will be very good”.

So, jadikanlah alas kaki kehidupan sebagai dasar berpijak di bumi ini agar kita bisa hidup selamat, sukses dan makmur. Sebab perilaku baik merupakan pembela kebajikan yang sejati. Kebajikan yang dipelihara maka Ia akan memeliharanya dan sebaliknya kebajikan yang dihancurkan maka akan menghancurkan pelanggarnya.

Perilaku yang baik merupakan pembela kebajikan yang sebenarnya diantara semua golongan manusia (catur varna ). Tanpa itu , seseorang secara paksa harus diarahkan terhadap kebajikan (hukum)” {Parasara Dharmasastra I.37}.

Tulisan sebelumnya.. Pro Kontra Bahasa Alay

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun