Oleh : Merta Fairuz FadiaÂ
Pengertian dan Sejarah Merpati PutihÂ
Pencak Silat adalah salah satu budaya bangsa Indonesia yang perlu dilestarikan karena banyak sekali nilai-nilai filosofi tentang kehidupan yang terkandung didalamnya. Salah satunya PPS Betako Merpati Putih. Merpati Putih adalah Perguruan Pencak Silat Bela diri tangan kosong (PPS Betako) di Indonesia. Merpati Putih merupakan salah satu anggota Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) dan Martial Arts Federation For World Peace (MAFWP) serta Persekutuan Pencak Silat Antar Bangsa atau PERSILAT (International Pencak Silat Federation). PPS Betako Merpati Putih didirikan pada tanggal 2 April 1963 di Yogyakarta.
Nama Merpati Putih merupakan suatu singkatan dalam bahasa Jawa, yaitu Mersudi Patitising Tindak Pusakane Titising Hening yang dalam bahasa Indonesia berarti "Mencari sampai mendapat Kebenaran dengan Ketenangan" sehingga diharapkan seorang anggota Merpati Putih akan menyelaraskan hati dan pikiran dalam segala tindakannya. Sedangkan PPS Betako Merpati Putih mempunyai motto: "Sumbangsihku tak berharga, namun Keikhlasanku nyata". Setiap anggota Merpati Putih harus memiliki welas asih dan keselarasan dalam berpenampilan kehidupan sehari-hari.
Pada awalnya ilmu beladiri pencak silat ini hanya khusus diperuntukkan untuk keluarga keraton secara turun temurun, diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Namun, atas amat sang guru untuk melestarikan budaya bangsa pada akhirnya ilmu beladiri tersebut diajarkan kepada Komando Pasukan Khusus di tiap kesatuan ABRI dan Polisi serta Pasukan Pengawalan Kepresidenan (Paspampres). Kemudian dibentuk kelompok latihan untuk terus mengembangkan pengembangan perguruan pencak silat PPS Betako Merpati Putih.
Merpati Putih mempunyai kurang lebih 85 cabang dalam negeri dan 4 cabang luar negeri dengan jumlah kolat (kelompok latihan) sebanyak 415 buah (menurut data tahun 1993 yang tersebar di seluruh Nusantara dan saat ini mempunyai anggota sebanyak kurang lebih 2,5 juta orang lulusan serta yang masih aktif sekitar 100 ribu orang dan tersebar di seluruh Indonesia. Dengan tersedianya cabang-cabang dan kelompok latihan dapat melestarikan budaya bangsa dan memperkenalkan budaya bangsa hingga dikancah internasional.
Negara-negara diluar negeri yang memiliki perguruan PPS Betako Merpati Putih diantaranya Amerika Serikat, Belanda, Jepang, Thailand, dan Australia. Cabang-cabang Merpati Putih tersebut membuktikan bahwa pencak silat Indonesia dapat diterima perkembangannya di negara luar. Sehingga kita patut bangga dengan pencapaian yang telah diraih dan memberikan sebuah apresiasi kepada perguruan yang sudah bersedia mengajarkan ilmu kepada anggotanya.
Pencak Silat Budaya Bangsa IndonesiaÂ
Budaya bangsa Indonesia terutama Pencak Silat harus kita jaga, lestarikan, pertahankan, diikuti agar tidak punah ataupun tidak diklaim oleh negara lain. Pencak Silat yang ada di Indonesia terbagi dalam berbagai macam perguruan seperti PPS Betako Merpati Putih (MP), Tapak Suci Putera Muhammadiyah, Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), PSNU Pagar Nusa, IKSPI Kera Sakti, Persinas Asad, Satria Muda Indonesia (SMI), Cimande, Perisai Diri dan lain-lainnya.
Banyak sekali perguruan pencak silat yang tergabung dalam Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI), tentu saja tujuan dari ikatan tersebut untuk melestarikan budaya bangsa, mengembangkan pencak silat serta mempersatukan semua aliran dan perguruan pencak silat yang ada di Indonesia. Dengan begitu, dapat menjalin rasa persaudaraan dan kesatuan yang utuh untuk memperkenalkan budaya bangsa Indonesia tanpa terkecuali.
Pencak Silat sudah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda pada 2019 silam di acara Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage yang berlangsung di Kolombia. Menurut UNESCO, Warisan Budaya Takbenda adalah berbagai praktik, representasi, ekspresi, pengetahuan, keterampilan, serta instrumen, obyek, artefak dan ruang-ruang budaya terkait dengannya. Pencak silat telah menjadi identitas sekaligus pemersatu bangsa.Â