Mohon tunggu...
Drg. Merry Rachmawati
Drg. Merry Rachmawati Mohon Tunggu... -

Dokter Gigi Puskesmas Taman Sari, Jakarta Barat & Adena Dental Care, Jakarta Timur Follow twitter @HaiDokterID / Instagram: HAIDOKTERID\r\n

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengenal Diabetes melalui Keadaan Mulut

20 Desember 2013   11:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:42 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diabetes Melitus atau yang dikenal dengan penyakit kencing manis merupakan penyakit kronis yang disebabkan antara lain karena ketidakmampuan organ pankreas memproduksi hormon insulin atau bisa karena tubuh kita tidak mampu menggunakan insulin secara efektif atau bisa juga gabungan keduanya. Insulin tersebut penting agar dapat memetabolisme gula yang masuk ke dalam sel tubuh bekerja secara baik. Pada penderita diabetes yang tidak terkontrol, terjadi peningkatan kadar gula dalam darah (hiperglikemi). Bila keadaan ini terus dibiarkan dalam jangka waktu lama, akan terjadi kerusakan pada sistem tubuh terutama pembuluh darah dan saraf. Gejala paling khas ditemukan yaitu penderita mudah pipis di malam hari (poliuri), mudah haus (polidipsi) dan mudah lapar (polifagi).

Diabetes dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
a. Tipe 1 (Insulin Dependent DM) : Terjadi karena kurangnya produksi insulin oleh pankreas
b. Tipe 2 (Non Insulin Dependent DM) : Terjadi karena penggunan insulin oleh tubuh tidak efektif
c. Gestasional : Terjadi kenaikan gula darah pada tubuh (hiperglikemi) saat kehamilan.

Diabetes juga memberikan dampak pada keadaan mulut seseorang. Penderita diabetes memiliki kemampuan tubuh yang menurun dalam melawan bakteri jahat di mulut. Kadar gula darah yang tinggi pada penderita diabetes dapat memicu cepatnya pertumbuhan bakteri penyebab penyakit gusi dan periodontitis (jaringan pendukung gigi). Gejala penyakit gusi : gusi berwarna merah mengkilat, mudah berdarah, lunak, membulat pada gusi antar gigi, bau mulut dan gigitan tdk nyaman. Keadaan tersebut bila dibiarkan akan memicu terjadinya periodontitis.Gejala periodontitis yaitu gigi goyang dan mudah lepas, saku gusi dalam, bila dilihat dari foto rontgen terdapat kerusakan tulang di sekeliling gigi.

Gula darah yang tidak terkontrol juga dapat mengakibatkan produksi air liur berkurang sehingga mudah terserang sariawan dan infeksi jamur pada mulut. Pada saat kadar gula dalam darah meningkat, mulut mudah sekali terjadi infeksi. Hal ini dikarenakan sel-sel darah putih lemah fungsinya sehingga daya tahan tubuh penderita pun menurun. Penderita diabetes yang tidak terkontrol juga mengalami proses penyembuhan yang lama saat luka. Dari hasil riset dalam  jurnal kedokteran gigi, banyak ditemukan kasus periodontitis dan gigi tanggal pada penderita DM daripada yang non penderita.

Perlu jadi perhatian khusus mengenai perawatan gigi dan mulut. Apa saja? Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan.
1. Periksa kadar gula darah secara rutin ke lab dan kontrol ke dokter
2. Lakukan pemeriksaan check up berkala ke drg setiap 6 bln sekali
3. Beritahukan ke drg bila menderita diabetes dan juga obat apa yang dikonsumsi, karena penanganannya nanti berbeda dengan orang biasa.
4. Perawatan gigi pada penderita diabetes sebaiknya sarapan dahulu dan dilakukan pada pagi hari untuk mengurangi stress (menjaga antisipasi gula darah naik)
5. Lakukan penyikatan gigi 2x sehari untuk menghilangkan plak (sisa makanan dan minuman) yang dapat mencetuskan bakteri penyakit gusi atau gigi berlubang
6. Lakukan flossing (pembersihan sela-sela gigi dengan benang gigi). Tanyakan pada drg cara penggunaannya
7. Bila menggunakan gigi palsu, bersihkan setiap hari saat setelah menyikat gigi untuk mencegah terjadinya infeksi jamur (oral thrush)
8.Penderita diabetes yang juga perokok harus mengurangi merokok untuk mencegah makin parahnya kerusakan tulang pada gigi dan gigi goyang.
9. Bila sudah ada gigi yang goyang parah dan sudah sulit dipertahankan, sebaiknya dicabut untuk mencegah infeksi. Namun pastikan gula darah sudah terkontrol dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun