Mohon tunggu...
Merlyn Ika
Merlyn Ika Mohon Tunggu... -

Say it before you run out of time. Say it before it’s too late. Say what you’re feeling. Waiting is a mistake

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Stratifikasi

29 Oktober 2014   03:33 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:21 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

STRATIFIKASI

Stratifikasi adalah peringkat terstruktur dari seluruh kelompok orang yang melanggengkan imbalan ekonomi yang tidak setara dan kekuasaan dalam masyarakat. Sosiolog melihat stratifikasi pada berbagai tingkatan, mulai dari dampaknya terhadap individu sampai pola ketimpangan di seluruh dunia. Tidak peduli darimana kita melihat, bagaimanapun, perbedaan antara kekayaan dengan pendapat sangat substansial. Kita akan memulai pembahasan dengan pandangan dari empat sistem stratifikasi dasar yang dibagai menjadi 4 bagian :

1.Perbudakan

Bentuk yang paling ektrem dari ketimpang sosial individu dan kelompok yang dilegalkan adalah perbudakan. Apa yang membedakan sistem stratifikasi yang menindas adalah individu yang diperbudak menjadi milik orang lain yang memperlakukan manusia sebagai barang, sama seperti hewan perliharaan atau peralatan rumah tangga. Perbudakan telah bervariasi dalam cara praktinya. Di Yunani kuno, sumber utamanya adalah pembajakan dan tawanan perang. Meskipun generasi penerus dapat mewarisi status budak tersebut, hal itu belum tentu permanen. Status seseorang dapat berubah, bergantung pada yang terjadi di negara kota tersebut dalam koflik perang militer.

2.Kasta

Kasta adalah peringkat keturunan yang biasanya diatur agama, cenderung tetap, dan tidak bergerak. Keanggotaan kasta adalah status yang terberikan. Setiap kasta didefinisikan cukup tegas, dan para anggotanya diharapkan untuk menikah dalam kasta yang sama. Istilah kasta dapat diterapkan dalam konteks sejarah terakhir diluar India. Misalkan, sistem stratifikasi yang menjadi karakter selatan Amerika Serikat sejak akhir perang saudara 1960 an menyerupai sistem kasta.

3.Feodalisme

Feodalisme membutuhkan petani yang bekerja di tanah yagn disewakan kepada mereka oleh para bangsawan dalam pertukaran untuk perlindungan keamanan dan layanan lainnya. Dasar dari sistem ini adalah kepemilikan bangsawan atas tanah yang penting bagi status unggul dan istimewa mereka. Seperti dalam sistem berbasis perbudakan dan kasta, sebagian besar warisan posisi seseorang ditentukan oleh sistem estat. Para bangsawan mewarisi gelar meraka dan harta benda, para petani dilahirkan untuk menempati sikap tunduk dalam sebuah masyarakat agraris.

4.Kelas sosial

Sistem kelas sosial adalah peringkat sosial yang didasarkan pada posisi ekonomi yang dicapai memengaruhi mobilitas sosial. Berbeda dengan perbudakan dan sistem kasta, batas – abtas antara kelas tidak jelas definisnya dan satu kelas dapat bergerak dari satu strata atau tingkatan dalam masyarakat. Meskipun demikian, sistem kelas mempertahankan herarki dan pola pembagian kelas yang stabil dan ditandai oleh ketimpangan distribusi kekayaan dan kekuasaan. Posisi kelas, meskipun dicapai sangat bergantung pada keluarga dan faktor turunan seperti ras dan etnis.

Fungsionalis berpendapat bahwa stratifikasi diperlukan untuk memotivasi orang mengisi posisi penting masyarakat. Teori konflik melihat stratifikasi sebagai sumber utama ketegangan sosial dan koflik. Interaksionis menekankan pentinganya kelas sosial dalam menentukan gaya hidup seseorang. Banyak yang hidup dalam kemiskinan adalah pekerja penuh waktu yang berjuang untuk menghidupi keluarganya dengan upah minimum Akhirnnya kemiskinan jangka panjang mereka yang tidka memiliki pelatihan dan ketrampilan untuk mengangkat diri dari kemiskinan membentuk kelas bawah.

Harapan hidup seseorang kesempatan barang mataerill, kondisi hidup positif dan pengalaman hidup yang menguntungkan berhubungan dengan kelas sosial seseorang. Menempati sisi sosial yang tinggi meningkatkan peluang hidup seseorang. Mobilitas sosial mungkin akan lebih ditemukan dalam suatu sistem terbuka yang menekankan pada status yang dicapai dibandingkan dengan sitem tertutup yang menekankan status yang terberikan. Latar belakang ras, gender dan keluarga merupakan faktor penting dalam mobilitas sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun