Merantau meninggalkan kampung halaman untuk menuntut ilmu di daerah lain sudah menjadi tradisi turun-temurun di Indonesia. Menjadi mahasiswa rantau tidak hanya sekedar pindah tempat tinggal, tetapi juga menghadapi berbagai tantangan baru dalam menghadapi kehidupan yang jauh dari keluarga.Â
Awal Perjalanan yang Mendebarkan
Keputusan untuk merantau bagi seorang mahasiswa sering kali diliputi rasa cemas dan kekhawatiran. Meninggalkan lingkungan yang sudah nyaman dan harus menuju ke daerah baru yang asing pasti membuat siapa pun was-was. Kenangan masa kecil yang begitu membekas, teman-teman sepermainan sejak kecil, hingga makanan khas kampung halaman yang sangat enak harus ditinggalkan untuk sementara waktu. Namun, tekad kuat untuk menggapai cita-cita membuat mahasiswa rantau membulatkan tekad dan memulai petualangan baru.
Bergaul dengan Budaya Baru Â
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi mahasiswa rantau adalah harus beradaptasi dengan budaya dan lingkungan baru. Perbedaan bahasa, kebiasaan, kuliner, hingga tata krama kadang membuat mahasiswa rantau merasa asing dan gagap di awal-awal tinggal di rantau. Butuh waktu dan keterbukaan untuk menyesuaikan diri dan saling memahami perbedaan.
Mengurus Diri Sendiri
Tanggung jawab mengurus diri sendiri sepenuhnya ada di pundak mahasiswa rantau. Mulai dari mencari tempat tinggal, mengatur keuangan, memasak, membersihkan tempat tinggal, hingga mengatur waktu belajar dan beraktivitas harus dikelola secara mandiri. Inilah yang kerap menjadi tantangan tersendiri setelah selama ini dimanjakan oleh orangtua di kampung halaman.Â
Terjalin Persahabatan Baru
Di balik segala rintangan, merantau juga memberi kesempatan luas bagi mahasiswa rantau untuk membangun persahabatan baru dengan teman-teman dari berbagai daerah. Perbedaan latar belakang justru memperkaya wawasan dan memupuk rasa persaudaraan di perantauan. Persahabatan ini terkadang lebih kuat dibandingkan hubungan dengan keluarga sendiri.
Tantangan yang Harus Dihadapi
Merantau sebagai mahasiswa tak sepenuhnya mulus. Rasa rindu kampung halaman, kendala finansial, sampai masalah interaksi dan penyesuaian diri terkadang menjadi beban mental tersendiri. Namun, semangat dan tekad kuat yang dimiliki mahasiswa rantau pada akhirnya mampu mengatasi segala rintangan tersebut.