Pernahkah kamu membayangkan uang dapat bekerja keras untuk kamu? Menumbuhkan dari ratusan ribu menjadi jutaan rupiah dalam hitungan tahun. Salah satu cara mewujudkannya yaitu dengan Investasi, spesifiknya Reksa Dana. Namun diantara Reksa Dana Syariah dan Konvensional, mana yang kian unggul dan menjanjikan pertumbuhannya?
Kebutuhan insan yang semakin bertambah dan kompleks mengakibatkan masyarakat terkini mulai menelik dan terjun ke dalam global tabung-menabung demi menyambung kehidupan sehari hari. Investasi keuangan yakni jika seseorang investor menyuntik kekayaannya dalam bentuk tabungan jangka panjang, ke tenor waktu masing-masing dari setiap pribadi yang berharap mendapat keuntungan. dari kejayaan hasil usahanya. Downes and Goodman (2010:366). Reksa dana adalah Lembaga yang mengelola uang dari para venture capitalist lalu akan menanamkan pada surat berharga, seperti saham, obligasi, dan instrumen pasar uang lainnya. Reilly and Brown (2000:1207).
Reksa dana adalah bentuk instrumen derivatif. Undang-undang pasar modal No 8 Tahun 1995 pasal 1 ayat 2, menyebutkan jika reksa dana adalah alat yang difungsikan guna mengelola aset pelaku pemodal, nantinya dikapitalisasi oleh MI pada portofolio efek.
Pertambahan ciptaan reksa dana dibagi dalam 2 pembagian yaitu reksa dana konvensional dan reksa dana syariah. Reksa dana konvensional ialah jenis reksadana yang tidak berlandaskan dan tidak memuat prinsip syariah, company yang dinegosiasikan pun juga tidak berpegang teguh kepada syariat Islam. Lalu Reksa dana Syariah yakni jenis reksa dana dengan berlandaskan, dan berjalan dengan berpegang teguh pada syariat Islam, mulai dari bentuk akad antara MI beserta venture capitalist, maupun emiten (Lestari, 2015).
Lahirnya Ekonomi Islam menjelma sebagai peristiwa yang menggoda dan menggembirakan, khususnya untuk warga negara bangsa NKRI yang kebanyakan dari mereka memiliki kepercayaan sebagai seorang muslim Dan muslimah. Maka perluasan produk pasar modal yang berlandaskan syariah memang harus adanya ekspansi. Reksa dana berlandaskan syariah mempunyai nilai value tersendiri dikomparasikan dengan reksa dana jenis lain, terlebih bagi warga NKRI yang kebanyakan dari mereka berkepercayaan islam. Umat muslim dan muslimah dapat mendapatkan rasa ketentraman selama penanaman modal berlangsung, yang sejalan beriringan bersama nilai-nilai syariah. Aspek inilah berkontribusi membentuk reksa dana syariah unggul dalam hal produk, jasa, serta kegiatan usaha dengan reksa dana konvensional.
Menurut Fatwa DSN-MUI No. 80/DSN-MUI/III/2011 menyebutkan reksadana yang berpraktik dengan menjunjung nilai syariah islam, baik dalam bentuk akad antara yang memberikan modal sebagian pemilik harta dengan MI, maupun antara MI dengan pemakai investasi. Dengan serupa itu, dapat dikatakan reksa dana syariah memiliki S&K instrumennya yang berasaskan nilai syariah islam, berupa akad, operasional hingga teknik prosedurnya ejalan dengan peraturan syariat islam. Reksa dana syariah pun, dalam pengaturannya tidak memperkenankan adanya penerapan prosedur investasi yang berorientasi ke arah teori judi/pertaruhan.
Bagi para venture capitalist yang alasan estimasi investasinya diniatkan dengan pengarahan nilai-nilai syariah, maka sudah pasti tidak akan terkecoh dengan value dan prospek dari yang dihasilkan reksa dana konvensional sebagai pilihan investasinya, malah cenderung akan lebih memutuskan untuk berinvestasi dengan jenis reksa dana syariah. Lalu untuk venture capitalist yang berfokus untuk membandingkan perihal value dan prospek reksa dana, akan mengestimasi perbandingan balik modal sela reksa dana konvensional dengan reksa dana syariah.
Pesatnya perkembangan gawai reksa dana jenis konvensional ataupun jenis reksa dana syariah, persoalan yang pasti akan ditemui oleh para investor maupun calon investor yaitu dengan cara apa untuk menyortir preferensi reksa dana yang ada bersumber pada kinerja portofolio.
Maka dari adanya hal tersebut, adanya pembandingan prospek reksa dana melambangkan salah satu unsur krusial dan sudah seharusnya untuk dibandingkan. Potensi-potensi prospek tersebut selaku berfundamen sebenarnya berupaya akan memastikan apakah aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh sekelompok expert dana tersebut suah menganugerahkan tingkat pengembalian dan resiko  dalam tambahan terhadap dana yang sudah dikelolanya,
Di luar negara Indonesia, pengkajian yang membahas antara kinerja syariah dan konvensional index sudah pernah dilakukan oleh Achsien (2003). dengan memperoleh output yang memperlihatkan jika ternyata kinerja syariah lebih unggul dari kinerja konvensional. Jika dibandingkan reksa dana syariah di Indonesia juga Malaysia, outputnya menyimpulkan bahwa kapasitas reksa dana syariah di Malaysia lebih unggul jika disandingkan dengan kapasitas reksa dana syariah yang tersedia di NKRI ini, lebih-lebih pada era global economic crisis.
Penelitian yang dilakukan oleh Iswanaji (2016) menemukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja reksadana syariah dengan reksadana konvensional. Sedangkan penelitian yang dilakukan (Lestari, 2015) menemukan adanya perbedaan yang signifikan pada kinerja reksa dana konvensional dengan kinerja reksa dana syariah. Pengujian kinerja reksa dana konvensional dengan reksa dana syariah, memang diperlukan jangka waktu yang panjang untuk menghasilkan yang spesifik. Untuk mencari tahu kinerja reksa dana dan mengemukakan mana yang lebih menguntungkan antara reksa dana syariah dan reksa dana konvensial, perlu dianalisa berdasarkan unsur tingkat risiko nya, pengembaliannya, seringkali nilai NAB pada reksa dana selalu berubah-ubah, tergantung dengan nilai instrumen portofolio yang ada di dalam masing-masing produk, dan yang terakhir perbedaan pada metode (jensen, treynor, sharpe) pengukuran kinerja reksa dana syariah dibandingkan dengan reksa dana konvensional.
Rerata balik modal reksa dana pendapatan tetap syariah, menunjukan bahwa hasilnya diatas rerata balik modal reksa dana pendapatan tetap konvensional. Namun jika dibandingkan dari segi rerata ketidakpastian reksa dana, pendapatan tetap syariah ada pada posisi yang lebih rendah ketidakpastian reksa dana pendapatan tetap konvensional, produk reksadana konvensional memiliki etik dalam investasi high risk, high return, yang maknanya jenjang pengembalian reksa dana konvensional yang tinggi akan membuat risiko juga tinggi. Sebagaimana halnya dalam bacaan Jogiyanto (2014:30) bahwa balik modal dan ketidakpastian mengantongi kaitan yang absolut, sebab semakin kuat nilai ketidakpastian yang dipikul, maka dapat dinilai bahwa akan semakin banyak juga balik modal yang direncanakan. Dari penjelasan diatas menunjukan bahwa pada kinerja reksa dana pendapatan tetap konvensional kian memenangi sebaliknya reksa dana pendapatan tetap syariah atas rasio skala 6: 4 (2006).
Setelah melakukan analisis mendalam mengenai perbandingan keuntungan, resiko, dan pendapatan tetap mengenai reksa dana konvensional juga reksa dana syariah, boleh ditarik kesimpulan jika kedua jenis reksa dana tersebut mengantongi masing-masing karakteristiknya nan unik dan sesuai dengan kebutuhan, serta prinsip masing-masing investor. Reksa dana konvensional memberikan penawaran fleksibilitas dalam berinvestasi di berbagai instrumen keuangan tanpa adanya batasan syariah yang ditetapkan, sehingga akan lebih cocok untuk investor yang mencari potensi keuntungan maksimal, tanpa mempertimbangkan aspek halal atau haram. Di sisi lain, reksa dana syariah memfasilitasi garansi bahwa investasi yang dipraktikkan sealur bersama nilai-nilai syariat Islam, memberikan rasa tenang bagi investor yang mengutamakan etika dan moral dalam berinvestasi.
Kedua jenis reksa dana ini mempunyai keunggulan dan kekurangannya sendiri-sendiri, oleh karena itu penting kepada para investor, untuk dapat mempertimbangkan dalam segi tujuan investasi, toleransi risiko, serta nilai-nilai pribadi sebelum membuat keputusan dan memilih untuk berinvestasi dengan reksa dana syariah/reksa dana konvensional
Dengan pemahaman yang matang mengenai perbedaan ini, harapannya investor dapat memutuskan alat yang sebati dan sinkron dengan keperluan finansial dan keyakinan mereka. Pada dasarnya, baik reksa dana konvensional maupun syariah bisa memerankan pilihan yang akurat dan efisien guna menjadi sarana menabung, dan mencapai tujuan keuangan jangka panjang, jika dikelola dengan bijak dan dengan didasari informasi yang akurat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H