Di luar negara Indonesia, pengkajian yang membahas antara kinerja syariah dan konvensional index sudah pernah dilakukan oleh Achsien (2003). dengan memperoleh output yang memperlihatkan jika ternyata kinerja syariah lebih unggul dari kinerja konvensional. Jika dibandingkan reksa dana syariah di Indonesia juga Malaysia, outputnya menyimpulkan bahwa kapasitas reksa dana syariah di Malaysia lebih unggul jika disandingkan dengan kapasitas reksa dana syariah yang tersedia di NKRI ini, lebih-lebih pada era global economic crisis.
Penelitian yang dilakukan oleh Iswanaji (2016) menemukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja reksadana syariah dengan reksadana konvensional. Sedangkan penelitian yang dilakukan (Lestari, 2015) menemukan adanya perbedaan yang signifikan pada kinerja reksa dana konvensional dengan kinerja reksa dana syariah. Pengujian kinerja reksa dana konvensional dengan reksa dana syariah, memang diperlukan jangka waktu yang panjang untuk menghasilkan yang spesifik. Untuk mencari tahu kinerja reksa dana dan mengemukakan mana yang lebih menguntungkan antara reksa dana syariah dan reksa dana konvensial, perlu dianalisa berdasarkan unsur tingkat risiko nya, pengembaliannya, seringkali nilai NAB pada reksa dana selalu berubah-ubah, tergantung dengan nilai instrumen portofolio yang ada di dalam masing-masing produk, dan yang terakhir perbedaan pada metode (jensen, treynor, sharpe) pengukuran kinerja reksa dana syariah dibandingkan dengan reksa dana konvensional.
Rerata balik modal reksa dana pendapatan tetap syariah, menunjukan bahwa hasilnya diatas rerata balik modal reksa dana pendapatan tetap konvensional. Namun jika dibandingkan dari segi rerata ketidakpastian reksa dana, pendapatan tetap syariah ada pada posisi yang lebih rendah ketidakpastian reksa dana pendapatan tetap konvensional, produk reksadana konvensional memiliki etik dalam investasi high risk, high return, yang maknanya jenjang pengembalian reksa dana konvensional yang tinggi akan membuat risiko juga tinggi. Sebagaimana halnya dalam bacaan Jogiyanto (2014:30) bahwa balik modal dan ketidakpastian mengantongi kaitan yang absolut, sebab semakin kuat nilai ketidakpastian yang dipikul, maka dapat dinilai bahwa akan semakin banyak juga balik modal yang direncanakan. Dari penjelasan diatas menunjukan bahwa pada kinerja reksa dana pendapatan tetap konvensional kian memenangi sebaliknya reksa dana pendapatan tetap syariah atas rasio skala 6: 4 (2006).
Setelah melakukan analisis mendalam mengenai perbandingan keuntungan, resiko, dan pendapatan tetap mengenai reksa dana konvensional juga reksa dana syariah, boleh ditarik kesimpulan jika kedua jenis reksa dana tersebut mengantongi masing-masing karakteristiknya nan unik dan sesuai dengan kebutuhan, serta prinsip masing-masing investor. Reksa dana konvensional memberikan penawaran fleksibilitas dalam berinvestasi di berbagai instrumen keuangan tanpa adanya batasan syariah yang ditetapkan, sehingga akan lebih cocok untuk investor yang mencari potensi keuntungan maksimal, tanpa mempertimbangkan aspek halal atau haram. Di sisi lain, reksa dana syariah memfasilitasi garansi bahwa investasi yang dipraktikkan sealur bersama nilai-nilai syariat Islam, memberikan rasa tenang bagi investor yang mengutamakan etika dan moral dalam berinvestasi.
Kedua jenis reksa dana ini mempunyai keunggulan dan kekurangannya sendiri-sendiri, oleh karena itu penting kepada para investor, untuk dapat mempertimbangkan dalam segi tujuan investasi, toleransi risiko, serta nilai-nilai pribadi sebelum membuat keputusan dan memilih untuk berinvestasi dengan reksa dana syariah/reksa dana konvensional
Dengan pemahaman yang matang mengenai perbedaan ini, harapannya investor dapat memutuskan alat yang sebati dan sinkron dengan keperluan finansial dan keyakinan mereka. Pada dasarnya, baik reksa dana konvensional maupun syariah bisa memerankan pilihan yang akurat dan efisien guna menjadi sarana menabung, dan mencapai tujuan keuangan jangka panjang, jika dikelola dengan bijak dan dengan didasari informasi yang akurat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H