Oleh karena itu, sang dokter menganjurkan untuk tindakan operasi saat persalinan. Tidak hanya itu, dokter tersebut juga menyarankan saya memilih tindakan sc eracs dengan proses recovery yang lebih cepat dan minim rasa sakit. Setelahnya, kami pun menyepakati tanggal untuk si bayi lahir ke dunia.
Kabar haru itu pun disambut baik oleh suami saya, beliau bertandang sehari sebelum hari persalinan dan berada di sisi saya tepat di hari putri kami terlahir sesuai impian saya.Â
Bahagia? Tentu saja. Di saat orang-orang banyak yang menginginkan persalinan normal, saya sedemikian rupa mengupayakan supaya bisa sesar karena kondisi yang sedang berjauhan dengan suami alias LDM.
Alhamdulillah, saya memiliki support system terbaik yang mumpuni dalam memahami diri saya. Plusnya keadaan yang dipermudahkan dan segala prosesnya begitu lancar.Â
Saya tidak ambil pusing dengan berbagai omongan yang menyudutkan saya, karena orang-orang tetap akan menyepelekan kondisi atau keinginan mendalam saya seberapa keraspun saya menjelaskan kepada mereka.
Akhirnya, saya menjadi seorang ibu yang riang hatinya kala itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H