pinjaman uang kepada orang lain baik itu keluarga, saudara ataupun teman dekat adalah perbuatan yang mulia.Â
Pada dasarnya, memberikanTerlepas dari dasar tersebut, meminjamkan uang tergolong perkara yang sensitif dan dilematis. Mengapa sensitif? Karena di dalam prosesnya akan melibatkan perasaan tidak enakan, malu, gengsi, sungkan, geram, dan berbagai perasaan sejenisnya bagi yang memberi maupun yang minta diberi pinjaman uang.
Sedangkan dilematisnya, dari sisi pemberi pinjaman akan merasa tidak enak jika tidak memberikan pinjaman karena hubungan 'orang dekat' itu tadi. Sebaliknya, jika pun diberikan pinjaman akan menimbulkan risiko telat membayar atau malah tidak dikembalikan samasekali.
Persoalan pinjam meminjam uang di sini jika sampai tidak dibayar akan mengakibatkan 3 hal terjadi sekaligus, yakni yang memberi pinjaman akan kehilangan uang, hubungan silaturahmi antar kedua belah pihak menjadi rusak, serta niat membantu malah hilang pahalanya.Â
Untuk mewanti-wanti berbagai risiko tersebut, ada baiknya kita memilah dan memilih siapa saja yang sebaiknya boleh dibantu kondisi keuangannya. Terlebih jika kita sendiri pun memiliki banyak kebutuhan.Â
Ada setidaknya 10 ciri-ciri orang yang sepatutnya dihindari ketika meminjamkan uang, yaitu:
1. Memiliki rekam jejak yang buruk dalam mengembalikan uang, termasuk orang yang sudah dikenal sering tidak mengembalikan pinjaman tepat waktu atau bahkan tidak mengembalikan samasekali.Â
2. Seseorang yang tidak memiliki penghasilan tetap atau pekerjaan yang stabil mungkin akan kesulitan mengembalikan uang yang dipinjam.Â
3. Orang dengan gaya hidupnya yang boros, sering menghabiskan uang untuk hal-hal yang tidak perlu dan tidak memiliki pengelolaan keuangan yang baik.Â
4. Sering meminjam uang dari banyak orang atau lembaga keuangan, kemungkinan orang tersebut sedang berada dalam masalah keuangan yang serius.Â
5. Tidak bisa memberikan alasan atau tujuan yang jelas dan masuk akal mengapa mereka meminjam uang. Bisa jadi tujuannya tidak penting atau berisiko.Â