Mohon tunggu...
MERISA RAHAYUNINGTYAS
MERISA RAHAYUNINGTYAS Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pemuda dengan minat besar dalam kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Simpel dan Praktis Pakai QRIS! Kenal Lebih Dekat dengan Sang Konektor Sistem Pembayaran Digital di ASEAN

5 November 2023   21:00 Diperbarui: 5 November 2023   21:03 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Website Bank Indonesia


               “Uang adalah segalanya!” sebuah ungkapan yang memang benar adanya. Bagaimana jika tidak ada uang? Apakah seseorang akan hidup dengan damai dan tenang? Bagaimana seseorang bisa bertahan hidup tanpa adanya uang? Pada kenyatannya semua orang hidup dan bertahan di dunia karena adanya uang. Mereka bangun pagi-pagi menjalani hari untuk menghasilkan uang. Dalam kehidupan juga tidak lepas dari kegiatan jual beli yang tentunya memerlukan  uang.

              Seiring dengan peradaban manusia yang terus maju, kegiatan tukar menukar dan jual beli kerap mengalami perubahan. Dari mulai adanya barter atau sistem tukar menukar barang, lalu beralih ke hasil-hasil pertanian sebagai alat pembayaran, seperti kulit, kerang, kopi, dan garam. Hingga akhirnya beralih ke uang logam sekitar tahun 580 sebelum masehi, dan akhirnya menggunakan uang kertas pada 1160. Indonesia sendiri memiliki mata uang resmi pada tahun 1945, beberapa saat setelah proklamasi kemerdeaan tepatnya pada 1 Oktober yang dinamakan Oeang Republik Indonesia (ORI) dan mulai beredar pada tanggal 30 Oktober 1946.

             Seiring dengan kemajuan teknologi, dimana semua sudah tersedia melalui internet dan gadget, uang sebagai alat pembayaran-pun juga ikut berubah.  Diawali dengan mempunyai mata uang resmi, dilanjutkan dengan munculnya mesin ATM sekitar tahun 1984/1985 oleh Bank Dagang Bali (BDB). Pada awalnya banyak orang yang meragukan adanya ATM sebagai alat penarikan uang, namun seiring berjalannya waktu ATM mulai menjamur di seluruh Indonesia oleh Bank-bank besar Indonesia. 

               Zaman terus berkembang, inovasi terus ada dan semakin kreatif, hingga muncul sistem pembayaran digital. Dimulai dengan adanya uang elekteronik atau e-money, juga ada e-wallet atau dompet digital, dimana seseorang bisa melakukan pembayaran hanya dengan melalui aplikasi. Sudah banyak aplikasi yang menyediakan pembayaran secara digital. Masyarakat-pun sudah sedikit banyak berdaptasi dengan kemajuan teknologi tersebut, utamanya di kota-kota besar. Banyak tempat yang sudah menyediakan pilihan pembayaran secara digital. Namun dengan banyaknya jenis aplikasi yang menyediakan layanan tersebut, terkadang hal ini menjadi hambatan dalam memaksimalkan usaha cashless di masyarakat guna mempercepat adaptasi terhadap kemajuan teknologi dan mempermudah proses jual beli masyarakat. Kasus umum yang kerap dijumpai masyarakat adalah sebagai berikut:

Mas A ingin membeli kopi di suatu kafe. Dia akan membayar menggunakan aplikasi pembayaran digital yaitu aplikasi “Bayaryuk”, namun kafe tempatnya membeli kopi hanya menyediakan pelayanan pembayaran digital melalui QR Code aplikasi “Yopay” dan “Cashlessyuk”, niat Mas A untuk membayar digital-pun terpaksa harus diurungkan karena perbedaan aplikasi

Nahh, momen-momen seperti inilah yang menjadi hambatan dalam rangka percepatan adaptasi pembayaran digital. Mengapa sangat penting untuk mempercepat proses adaptasi masyarakat dan memaksimalkan kinerja pembayaran digital? Hal ini tak lain karena dengan proses pembayaran yang mudah, kegiatan jual beli masyarakat juga akan lebih maksimal, dan tentunya berpengaruh terhadap kondisi perekonomian Indonesia bahkan ASEAN.

            Dengan adanya hambatan banyaknya jenis aplikasi pembayaran digital, pemerintah meluncurkan inovasi yaitu QRIS. Apa itu QRIS? Ayo pelajari lebih dalam. Mungkin tak sedikit dari masyrakat mengira QRIS sejenis dengan aplikasi-aplikasi pembayaran digital, padahal QRIS itu berbeda!

                  QRIS singkatan dari Quick Response Code Indonesian Standard (dibaca KRIS) ialah sebuah inovasi penyatuan berbagai macam QR code dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran. Secara simpel QRIS adalah sebuah sistem yang bisa menggabungkan QR code pembayaran dari berbagai aplikasi pembayaran digital menjadi satu QR code saja. 

Begini contoh kasusnya:

Mas A ingin membeli kopi di suatu kafe. Dia akan membayar menggunakan aplikasi pembayaran digital yaitu aplikasi “Bayaryuk”, namun kafe tempatnya membeli kopi hanya menyediakan pelayanan pembayaran digital melalui kode QR aplikasi “Yopay” dan “Cashlessyuk”, karena café tersebut sudah menyediakan QRIS, maka transaksi digital oleh Mas A tetap bisa dilakukan. Mas A hanya perlu memindai QRIS yang telah disediakan lalu akan diarahkan ke aplikasi pembayaran digital yang Mas A punya.

Sumber gambar: Website Bank Indonesia
Sumber gambar: Website Bank Indonesia

                Dengan adanya QRIS maka upaya digitalisasi berupa pengoptimalan konektivitas sistem pembayaran akan lebih mudah dan maksimal. QRIS ini tidak hanya bermanfaat bagi penyedia layanan pembayaran digital, namun juga bagi pengguna/customer serta bagi merchant/pedagang . Kesadaran masyarakat akan mudahnya inovasi ini perlu ditingkatkan agar proses jual beli semakin mudah dilakukan. Masyarakat perlu cepat beradaptasi terhadap kemajuan teknologi ini dengan sosialisasi yang menggaris bawahi kemudahan dan kebermanfaatan QRIS.


Apa kelebihan dan manfaat yang ditawarkan QRIS?

Sumber gambar: Youtube Bank Indonesia
Sumber gambar: Youtube Bank Indonesia

              Dengan QRIS, maka sistem pembayaran digital bisa lebih mudah dilakukan, karena semua lapisan masyarakat bisa memakainya, mulai dari UMKM sampai merchant-merchant yang terdapat di mall mall besar. Karena QRIS ini cukup menggunakan satu QR code, sehingga modal yang dikeluarkan juga sedikit. QRIS juga merupakan solusi dari tindak kriminal seperti penipuan dan scamming yang marak terjadi. Selain itu dengan pembayaran yang sudah modern persaingan antar pedagang dan mercant juga akan lebih sehat.  

                  

Website Bank Indonesia
Website Bank Indonesia
                    Menurut data yang dikeluarkan oleh Bank pada tahun 2022, setidaknya sudah terdapat sekitar 25,4 juta mercant/pedagang yang menggunakan QRIS dengan 32,41 customer/pelanggan. Angka ini perlu untuk terus ditingkatkan agar semakin banyak pelaku ekonomi yang terbantu melalui inovasi QRIS. Optimalisasi konektivitas sistem pembayaran juga sangat berdampak pada ekonomi suatu negara atau bahkan antar negara. Dengan mudahnya sistem pembayaran maka proses jual beli pada masyarakat juga akan meningkat dan berdampak pada roda perekonomian suatu negara. QRIS juga sangat bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi internasional khususnya tingkat ASEAN. Karena saat ini QRIS sudah menjangkau ke beberapa negara ASEAN seperti Thailand, Malaysia, serta akan segera diimplementasikan di Singapura dan juga Filipina. Hal ini tentunya akan berdampak pada kerja sama antar negara khususnya bidang perdagangan dan pariwisata.

                Sebagai generasi muda kita harus pintar-pintar memanfaatkan teknologi, khususnya dalam hal pembayaran digital. Kebermanfaatan QRIS ini harus dirasakan oleh banyak pihak dari berbagai kalangan dan pekerjaan. Perlu adanya usaha untuk mengenalkan dan memaksimalkan fungsi QRIS ini. Lalu apa yang bisa kita lakukan? Sebagai pemuda kita bisa melakuakan sosialisasi di media sosial, aktif dan membiasakan diri melakukan pembayaran digital melalui QRIS dan juga menjadi participant of BI Digital Content Competition 2023 melalui www.bi-digitalcompetition.com. Dengan mengikuti kompetisi ini, selain berlatih untuk menulis dan berpikir kritis, namun sebagai pemuda kita juga mendapat banyak pengetahuan khususnya tentang kebermanfaatan QRIS bagi masyarakat. Karena QRISnya satu, menangnya banyak!





SUMBER

Youtube Bank Indonesia

Website Bank Indonesia

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6514671/sejarah-kemunculan-uang-dan-perkembangannya-di-dunia

https://www.kemenkeu.go.id/sejarah-oeang

https://flip.id/business/blog/perkembangan-sistem-pembayaran-di-indonesia

https://www.bi.go.id/QRIS/default.aspx

https://www.bi.go.id/id/edukasi/Documents/Bahan-Sosialisasi-QRIS.pdf





Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun