Peserta Kuliah Kerja Partisipatif (KKP) Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram kembali berinovasi dengan menggelar sosialisasi bertema “Selamatkan Generasi, Hindari Stunting, Dan Cegah Pernikahan Dini" di Aula SMK Unwanul Falah Desa Paok Lombok Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombok Timur, Senin (22/7/ 2024). Sosialisasi ini menyasar siswa siswi, tujuannya untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang pentingnya mencegah pernikahan usia dini dan upaya mencegah stunting sejak dini.
Materi pertama yakni Pencegahan Pernikahan Dini yang dibawakan langsung oleh Lisa Komalasari anggota KKP UIN Mataram menjelaskan beberapa hal terutama terkait dengan tema maupun soft-soft materi yang berkaitan dengan pernikahan dini dan juga hukum.
Dimana, bahwasanya telah dijelaskan terkait dengan hukum tentang nikah dini, dampak daripada pernikahan dini, dan lain sebagainya. Kemudian sebelum beranjak ke pemateri kedua, Mahasiswa KKP UIN Mataram melakukan ice breaking. Hal itu dilakukan bertujuan supaya para peserta lebih semangat dalam mendengarkan.
Materi kedua terkait stunting, stunting merupakan masalah gizi kronis yang mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan anak. Kondisi ini dapat berdampak buruk pada perkembangan fisik dan kognitif anak di masa depan. Oleh karena itu, mencegah stunting menjadi salah satu prioritas utama pemerintah.
Salah satu anggota KKP UIN Mataram, Merisa mengatakan, perempuan memiliki peran yang sangat penting dalam mencegah stunting. “Perempuan, terutama ibu hamil dan ibu menyusui, harus mendapatkan asupan gizi yang cukup agar tumbuh kembang janin dan bayi dapat optimal, ” ujarnya.
Ketua Kelompok KKP UIN Mataram, Muhammad Rizky Al Baihaqi, mengaku senang melihat antusiasme peserta sosialisasi. “Ini menunjukkan bahwa masyarakat Desa Paok Lombok sangat peduli dengan pencegahan pernikahan usia dini dan kesehatan anak-anak mereka kelak. Kami berharap pengetahuan yang mereka dapatkan hari ini dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, ” ujarnya.
Salah satu peserta sosialisasi, mengaku sangat terbantu dengan informasi yang disampaikan KKP UIN Mataram. “Saya baru tahu banyak tentang stunting dan kasus pernikahan usia dini. Ternyata pencegahannya pernikahan usia dini bisa dimulai dari hal-hal sederhana seperti pentingnya pendidikan dan lingkungan sekitar serta pencegahan stunting mulai dari memberikan ASI eksklusif dan memberikan makanan bergizi pada anak, ” ujarnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI