Mohon tunggu...
Merie Rachmat
Merie Rachmat Mohon Tunggu... -

Seorang istri,ibu dua anak. Bekerja dan tinggal di Bandung,Jawa Barat.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Parpol, Sinetron; Bikin Penonton Kecewa

5 Desember 2013   14:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:17 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dipenghujung akhir tahun ini,yang tampak wara-wiri dilayar tv bukan hanya artis menjajakan produk,tapi juga pesohor negeri yang juga menjajakan produk;Partai Politik.
Sinetron dengan tokoh utama artis yang cantik,ganteng hingga yang biasa aja. Sedangkan parpol tokoh utamanya dipastikan lagi naik daun,imej nya baik,tak dicekal,dan tak lagi disorot media untuk kasus korupsi.
Kalo nonton sinetron,kadang bahagia,ceritanya bak cinderella. Yang baik pasti berakhir bahagia. Walaupun ujung-ujungnya sadar semua hanya pembodohan,cuma ada dinegeri dongeng. Yang tokohnya kalo gak kaya banget,pasti miskin banget.

Pokokonya gimana ajalah,asal penonton suka,banyak iklan,dan naik rating. Urusan pembodohan dan pendidikan nomor sekian,toh bisa sekolah dipendidikan formal...:p
Lain lagi sama parpol. Semuanya menawarkan perbedaan. Yang ini lebih baik karna begini,yang itu lebih utama karna begitu. Semuanya ngaku paling bagus,baik dan amanah. Pilihan tepat,terpercaya. Selalu semua mengaku partai nomor 1. Pikiranku,seperti kecap saja,semua nomor 1...:D

Setelah cukup dewasa,mengerti,dan mencoblos 3x. Barulah aku mengerti,ternyata Parpol tak ubahnya sinetron. Yang harus dipikir ribuan kali untuk ditonton,dan sulit difahami kebenarannya. Yang ditampilkan baik,soleh,solehah,tak lama terkena kasus yang trend;korupsi,asusila,bahkan narkotika.

Yang jikalau terkena kasus lebih senang konfrensi pers,bukannya dengan pembuktian di meja hijau.
Tapi semua akan tampak wajar,jika alasannya kita semua manusia ; manusiawi,wajar salah.. tapi jika selalu memilih orang yang salah,masih manusiawi gak ya?...
Kadang terpikir ah mungkin begini skenarionya. Dengan pemain dan peran berbeda,yang penting hasilnya sama.

Lepas itu semua,yakin masih banyak pemimpin dinegeri ini dengan masing-masing parpolnya  mampu,bisa dan sanggup menciptakan keadilan dan kebenaran dengan sebenar-benarnya,bukan hanya versi parpolnya..:D
Bisa mensejahterakan yang miskin,bukan semakin memiskinkan yang miskin..:p
Yang bukan jadi bahan nontonan seperti sinetron. Yang tokohnya tiap hari muncul di infotainment,gak sering juga kepengadilan,kantor polisi.
Yang bisa membuktikan semua janji..
Tapi lepas dari itu semua,itu cuma angan-angan dan opini saya saja,benar tidaknya menurut saya sendiri sudah pasti benar...:D

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun