Sikap pengecut ditunjukan oleh gembong terorisme, Aman Abdurrahman. Meski kerap mendoktrin anak buahnya untuk berani melakukan bom bunuh diri, ternyata dirinya sendiri takut mati.
Hal itu terbukti saat Koordinator Jamaah Anshorut Daulah (JAD) itu dituntut mati oleh Jaksa. Aman dianggap melanggar pasal 14 jo pasal 6 UU No. 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.
Dalam tuntutannya itu, Aman dianggap bersalah atas aktivitas terorisme dan pengeboman pada berbagai tempat di Indonesia. Untuk itu, dia harus dituntut mati.
Dalam persidangan itu, tidak ada bukti ataupun saksi yang meringankan tindak kejahatannya. Sebaliknya, justru banyak saksi dan bukti yang memberatkannya.
Lucunya, saat mendengar tuntutan Jaksa itu, Aman Abdurrahman tampak panik. Dia seperti orang gelisah yang sering menggeser-geser tempat duduknya.
Kemudian, saat dirinya pergi, terlihat dengan gamblang bila kursi terdakwa yang didudukinya basah. Itu karena Aman Abdurrahman terkencing-kencing di celananya ketika disidang.
Dengan kenyataan itu, maka terbukti bahwa meski dirinya gembong teroris, Aman Abdurrahman juga takut mati. Lantas kenapa dia menyuruh anak buahnya untuk melakukan bom bunuh diri?
Itu selaras dengan pernyataan terkenal dari Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Dia berkata, "Kalau betul bom bunuh diri itu bisa masuk surga, kenapa pemimpinnya tidak mau mati duluan?"
Itulah sekelumit kisah munafik sekaligus  pengecut dari pemimpin teroris. Mereka sebenarnya memakai topeng Tuhan untuk memuaskan nafsu amarah dan kebenciannya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI