Tulisan ini adalah tulisan pendapat yang sudah saya pelajari anda bisa berkomen negatif sesuka hati anda karena itu pendapat anda, saya menulis ini berdasarkan fakta yang saya pelajari.Â
Mungkin beberapa hari belakangan kita sering mendengar artis tertangkap Narkoba dan juga ada berita bahwa BNN telah menangkap bandar yang membawa satu ton sabu dari Taiwan ke Indonesia. Selamat kepada BNN yang telah menangkap bandar narkoba jenis sabu, tetapi kita juga tidak lupa akan kasus Fidelis Akbar yang di tangkap oleh polisi karena menanam ganja di halaman rumahnya untuk mengobati istrinya yang sakit. Ada beberapa hal yang sebenarnya orang Indonesia tidak tahu bahwa ganja dan sabu itu sebenarnya adalah hal yang berbeda. Ya, mereka memang di kategorikan sama tetapi mereka berbeda.Â
Sabu:Â
Dalam bahasa Inggrisnya di sebut Methamphetamine adalah obat yang dipergunakan untuk pasien penderita ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorder) dan obesitas. ADHD adalah gangguan di mana pasiennya mengalami gangguan konsentrasi, berbagai macam gangguan jiwa (Depresi, Gangguan kecemasan (Anxiety)) mereka tidak dapat disembuhkan dan penyakit ini memang muncul sejak kecil, maka dari itu pasien ADHD selalu di beri obat sedari kecil karena memiliki gangguan tersebut. Salah satu obat tersebut adalah Meth ini atau bahasa Indonesianya adalah sabu.Â
Ya, itulah bahan pembuat sabu yang hampir keseluruhannya adalah bahan kimia yang sekali teguk mungkin anda sudah berada di tempat tidur rumah sakit atau sudah bukan berada di dunia ini lagi.Â
Lalu, bagaimana dengan ganja? Bukannya ganja itu sama saja ya?Â
Ganja:Â
Ganja adalah tanaman yang mengandung bahan kimia THC yang dapat membuat seseorang berhalusiani atau biasnya di sebut nyimeng. Ganja memang kontroversial, Amerika dulu melarangnya karena di anggap membuat malas tetapi sekarang malah Amerika-lah yang sedang gentir-gentirnya untuk melegalkan ganja di seluruh negara bagian di Amerika. Ganja pure berasal dari tanaman, beda dengan sabu yang berasal dari macam-macam jenis bahan yang kita tahu memang membahayakan. Ganja dapat membuat seseorang berhalusinasi tetapi juga dapat membuat seseorang menjadi lebih kreatif dan meningkatkan apetite.Â
Zat THC dalam ganja dapat mengobati berbagai penyakit seperti Kanker, Tumor, HIV/AIDS, Gangguan Jiwa, dan berbagai macam penyakit lainnya. Ganja sekarang bukanlah seperti dulu kala dicap sebagai hal yang buruk, di negara-negara maju seperti Eropa, America dan Australia mereka sudah melegalkan ganja sebagai obat alternatif. Australia contohnya, beberapa hari lalu saya membaca berita bahwa mereka sudah akan mulai melegalkan ganja sebagai obat alternatif karena dalam penelitian mereka zat THC memang benar dapat mengobati berbagai macam penyakit. Di Belanda, mereka membuka cafe khusus untuk menikmati ganja, tetapi jika memakai ganja di luar cafe atau di luar tempat privat anda bisa di tangkap oleh polisi.
Bagaimana dengan Indonesia? Apakah kita bakal melegalkan ganja untuk kesehatan saja? Sejauh ini, Menteri Kesehatan Ibu Nila Moeloek mengatakan bahwa "Tidak ada penelitian Internasional yang mengatakan bahwa ganja dapat menyembuhkan penyakit."Â