Mohon tunggu...
Maria Yasinta Deme
Maria Yasinta Deme Mohon Tunggu... Akuntan - Dosen Akuntansi di Politeknik St. Wilhelmus Boawae Kabupaten Nagekeo

Master Of Management

Selanjutnya

Tutup

Diary

Trauma Masa Lalu, Menjadi Wanita yang Berhati-hati dan Pemilih

29 Juni 2024   22:56 Diperbarui: 30 Juni 2024   00:13 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Luka masa lalu bagaikan ukiran di hati, tak mudah hilang dan selalu meninggalkan jejak. Bagi seorang wanita, trauma bisa menjadi batu sandungan yang menghalangi kebahagiaan dan membuatnya lebih berhati-hati dalam memilih pasangan.

Kisahku dimulai bertahun-tahun lalu, ketika aku masih muda dan polos. Cinta pertamaku datang bagaikan badai, menyelimuti seluruh duniaku dengan kebahagiaan. Namun, badai itu tak selalu indah. Di baliknya, tersembunyi rasa sakit dan pengkhianatan yang tak pernah aku bayangkan sebelumnya.

Dia yang kucinta, ternyata tak setia. Kepercayaanku diinjak-injak, hatiku hancur berkeping-keping. Luka itu mendalam, meninggalkan bekas luka yang tak kasat mata.

Trauma itu mengubahku. Aku menjadi wanita yang lebih berhati-hati, tak mudah percaya pada orang lain. Rasa takut terluka kembali menghantui, membuatku ragu untuk membuka hati dan memulai hubungan baru.

Aku menjadi pemilih. Tak lagi mudah jatuh cinta, tak lagi mudah tergoda oleh rayuan manis. Aku ingin memastikan bahwa pria yang datang di hidupku adalah orang yang tepat, orang yang bisa dipercaya, orang yang tak akan menyakitiku lagi.

Keputusan untuk menjadi berhati-hati dan pemilih ini tak mudah. Aku merasa kesepian, terkadang iri melihat kebahagiaan orang lain. Tapi aku tahu, aku tak ingin mengulangi kesalahan yang sama. Aku ingin bahagia, dengan orang yang tepat, di waktu yang tepat.


Trauma masa lalu memang tak mudah dihapuskan, tapi bukan berarti aku tak bisa bahagia. Aku belajar dari pengalaman, menjadi lebih kuat dan mandiri. Aku belajar untuk mencintai diri sendiri terlebih dahulu, sebelum mencintai orang lain.

Aku yakin, suatu hari nanti, aku akan menemukan cinta yang sejati. Cinta yang tulus, cinta yang tak akan menyakitiku lagi. Cinta yang akan menuntunku menuju kebahagiaan yang selama ini aku impikan.

Menjadi berhati-hati dan pemilih bukan berarti aku tak percaya pada cinta. Aku hanya ingin memastikan bahwa cinta yang datang di hidupku adalah cinta yang tepat, cinta yang akan membawaku ke kebahagiaan yang sesungguhnya.

Trauma masa lalu memang meninggalkan luka, tapi luka itu tak harus membuatku berhenti untuk berharap dan bermimpi. Aku yakin, di balik awan hitam, selalu ada sinar matahari yang menunggu untuk bersinar.

Aku tak akan membiarkan trauma masa laluku mengendalikan hidupku. Aku akan terus melangkah maju, mencari kebahagiaan yang aku dambakan.

Aku adalah wanita yang kuat, wanita yang mandiri, wanita yang berharga. Aku layak mendapatkan cinta yang terbaik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun