Mohon tunggu...
Merchy RetnoPutri
Merchy RetnoPutri Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Merchy Retno

Hay everyone!

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pandemi Berkepanjangan, Dampak Pada Psikologi Meningkat

2 Juli 2021   19:14 Diperbarui: 2 Juli 2021   20:43 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Psikologi Meningkat di Masa Pandemi. (Pexels.com/Andrew Neel)

Seperti yang diketahui bahwa virus Covid-19 kini masih mewabah di dunia, khususnya di Indonesia. Virus yang muncul di Indonesia pada tahun 2020 ini sudah banyak memakan korban jiwa dan kini kasusnya makin meningkat. Selain banyaknya korban jiwa, ada banyak pula orang-orang yang mengalami gangguan kesehatan mental akibat pandemi ini. Meningkatnya angka kematian dan adanya perpanjangan isolasi membuat banyak masyarakat mengalami kecemasan, depresi, hingga perubahan pola tidur. Covid-19 merubah kehidupan banyak orang secara signifikan hanya dalam hitungan bulan.

Perubahan kebiasaan dan perilaku sosial inilah yang membuat banyak orang mengalami gangguan kesehatan mental. Menurut seorang pengamat psikologi, di luar sana banyak orang-orang yang kehilangan pekerjaan mereka selama pandemi karena situasi yang berbeda sehingga mereka tertekan karena tidak mempunyai pekerjaan sebagai penunjang kehidupan mereka. Tidak hanya para pekerja, para siswa serta mahasiswa juga mengalaminya. Mereka merasakan tekanan akibat adanya pembelajaran online, hal ini diakibatkan karena banyaknya tugas yang diberikan oleh guru dengan waktu yang singkat. Selain itu, para pasien yang terkena virus covid-19 juga mengalami depresi akibat tekanan yang mereka rasakan. Mereka cemas memikirkan kesehatan mereka, tak jarang mereka harus dijauhi oleh orang-orang terdekat mereka dengan alas an untuk mencegah penularan

Gangguan mental yang terjadi ini tentu saja dapat diminimalisir. Saran dari WHO adalah dengan cara memilah informasi yang akan dibaca, karena info yang berlebihan dapat memicu meningkatnya kecemasan pada otak. Bagi para pekerja yang kehilangan pekerjaannya, mereka dapat mencari pekerjaan lain agar dapat menunjang kehidupan mereka namun tetap mencegah penyebaran virus. Kesehatan mental warga belajar juga harus diperhatikan dan dicegah. Pemerintah diharapkan lebih memperhatikannya, misalnya dengan memberitahu kepada seluruh guru untuk tidak memberikan tugas yang terlalu berat dan susah agar para pelajar tidak mengalami tekanan. Masyarakat juga perlu memaklumi situasi yang ada serta harus lebih sabar serta menumbuhkan pola piker bahwa keadaan seperti ini hanya sementara, jika semuanya sudah pulih, kehidupan akan berjalan seperti sedia kala.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun