Mohon tunggu...
Hery Kosalovich
Hery Kosalovich Mohon Tunggu... wiraswasta -

Jogjakarta berhati nyaman sampai saat ini, esok dan seterusnya. Chairman & Founder Merapi Media.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Selebaran Gelap dan Black Campaign

6 Mei 2012   12:10 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:38 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selebaran Gelap Pilkada Jakarta

[caption id="" align="aligncenter" width="620" caption="Selebaran Gelap Pilkada Jakarta"][/caption] Saat ini 6 Mei 2012, detik ini juga yang lagi panas adalah berita mengenai selebaran gelap yang menyudutkan salah satu pasangan Pilkada di Jakarta yaitu Jokowi-Ahok. Saya hanya ingin mencoba sedikit menganalisa siapa gerangan yang membuat selebaran tersebut. Analyze This! 1. Pasangan Lawan Politik Pilkada Seandainya yang melakukan adalah lawan politik, itu bisa merupakan tindakan paling tolol yang dilakukan, karena justru akan sangat merugikan. Saya kira semua pasangan pilkada dan tim suksesnya tidak akan setolol itu. 2. Orang-orang golput, orang netral. Bisa saja itu tindakan orang-orang golput yang memang tidak suka dengan jokowi secara personal. Mungkin dengan persamaan matematika dibawah ini bisa sedikit menjelaskan pemikiran orang-orang golput : Jokowi + Esemka = 10 Jokowi - Esemka = 0 3. Para koruptor, pejabat yang malas bekerja dll Mungkin juga dilakukan oleh para koruptor, para pejabat yang malas-malasan, dll. Toh katanya di kota solo dan bitung kinerjanya bagus, koruptornya kecil ( yang sudah ketahuan mungkin ), bersih dll. Mungkin saja orang-orang ini sangat gerah jika jokowi terpilih sehingga membuat selebaran gelap yang menyudutkan pasangan jokowi-ahok tersebut. 4. Tim Sukses Jokowi-Ahok Bukan hal mustahil kalau itu ternyata perbuatan tim sukses Jokowi-Ahok sendiri. Perlu diingat ketika SBY-JK terpilih jadi presiden-wakil presiden 2004, pada waktu itu kondisi SBY sangat teraniaya, difitnah, dipecat bahkan surat pemecatannya dilempar oleh seorang presiden Megawati waktu itu ( semoga masih ingat ). Dengan keadaan SBY yang seperti itu ternyata mengundang Empati dan Simpati yang luar biasa besarnya dari rakyat dan akhirnya bisa jadi presiden. Nah mungkin saja Tim Sukses Jokowi-Ahok membuat skenario seperti itu, menjadikan Jokowi-Ahok orang teraniaya, difitnah, dihina dan sebagainya yang tidak lain akan meningkatkan Empati dan Simpati masyarakat DKI untuk memilihnya. Nah, ini hanya sedikit analisa saya. Bagaimana dengan analisa anda? Everything is Possible, Analyze That!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun