Belajar online atau daring menjadi alternatif yang kian membias di tengah merebaknya virus corona. Pandemic ini menuntut semua lembaga, tanpa pengecualian untuk menggunakan sarana media digital dalam kegiatan belajarnya semaksimal mungkin.
Berbagai sekolah berlomba-lomba mencari cara-cara yang efektif dalam mengoptimalkan sistem pengajarannya. Perkembangan teknologi yang kian canggih mengakomodasi dan memobilisasi sistem belajar ini.
Daring ini berdampak pada proses pembelajaran yang “lola” (loading lambat). Efektivitas dan mutu pembelajaran menjadi rendah dan sukar untuk dipahami dengan cepat.
Pembelajaran jarak jauh juga masih sangat kurang. Tentunya media atau sarana menjadi penentu.
Pembelajaran secara daring juga kurang efektif karna membuat beberapa siswa kurang mengerti apa yang dijelaskan oleh guru atau teman yang sedang menjelaskan (presentasi) karna ada beberapa faktor. Contohnya diakibatkan oleh sinyal yang kurang baik, membuat pembelajaran secara daring kurang efektif.
Daring juga membuat beberapa siswa menjadi malas, dan berleha leha. Jadi pembelajaran secara tatap muka lah yang lebih efektif, tetapi karna pandemi COVID siswa terpaksa harus melakukan pembelajaran secara daring. Karena sekolah belum bisa tatap muka saat ini, dan tidak diperbolehkan untuk mengadakan kegiatan tatap muka sampai pandemi ini berakhir.
Selain itu pembelajaran secara daring ini juga tentunya cepat menghabiskan kouta atau paket dara pada aplikasi tertentu, contohnya “Zoom”. Yang kadang membuat siswa tidak bisa mengikuti pembelajaran daring.
Bahkan seringkali ada siswa yang menyalah gunakan kouta atau paket data yang diberikan oleh sekolah / pemerintah untuk hal yang kurang penting.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI