Mohon tunggu...
kiai pancalanmaut
kiai pancalanmaut Mohon Tunggu... -

Saya Kiai PancalaMaut, Jakarta desaku dan Malang adalah kawah candradimuka. Sudah banyak pertarungan yang dilakukan didunia manajemen dan telekomunikasi. Namun jiwaku tetap kering kini aku berjalan dimuka bumi mencari ilmu hikmah. Untuk mengharapkan rahmat dari Gusti Allah guna selamat dunia dan akhirat. Rasulullah SAW berkata kepada Abdurrahman bin Samurah, "Wahai Abdurrahman bin Samurah, janganlah engkau menuntut suatu jabatan, sesungguhnya jika diberi karena ambisimu maka kamu akan menanggung seluruh bebannya, tetapi jika ditugaskan tanpa ambisimu maka kamu akan ditolong mengatasinya." (HR. Al Bukhari dan Muslim)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sekeranjang apel dan loyalitas

10 Januari 2011   19:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:44 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1294687187406254600

Dalam beberapa kali diskusi tentang Indonesia yang kalian cintai,  banyak orang bertanya kepada saya kenapa saya selalu memperlihatken dan senang akan berita yang jelek jelek saja tentang indonesia baik itu di milis atau dimana saja. Dan suatu kali seorang kawan yang sangat baik, mencoba merayu saya bahwa masih banyak yang baik tentang Indonesia. Dia mengirimkan suatu artikel kepada saya, artikelnya bagus  dan  mantaf sekali membacanya..., tapi kok mata saya masih ngantuk ya begitu kata gayus.... Namun pada kenyataannya adalah dihati saya sudah tidak punya idealisme mengenai konsep harga mati dan segala tentang Indonesia, karena loyality only for dogs...begitu kata kucing... Jika dalam satu keranjang apel, ada satu apel busuk, apakah kita akan bilang itu satu keranjang apel isinya busuk semua, tentu tidak bukan. Tetapi jika satu keranjang apel busuk dan cuma satu apel yang bagus, masa kita bilang itu satu keranjang isinya apel bagus semua. Menurut hati saya, jika saya melihat sekeranjang apel busuk, maka yang saya ambil hanya apel yang baik dan saya akan buang semua apel busuk yang ada didalam keranjang itu. Lalu akan saya bilang bahwa itu keranjang itu saya buang karena isinya apel busuk semua. Melihat analogi diatas maka bukankah begitu seharusnya dalam kenyataannya, maka dengan demikian saya hanya akan menyatakan kesetiaan saya kepada negara Republik yang mampu membuktikan bahwa satu keranjang apel itu adalah baik semua. TITIK dan itu baru namanya harga mati untuk sebuah idealisme dan sebuah nasionalisme !!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun