Mohon tunggu...
Merah Delima
Merah Delima Mohon Tunggu... -

Mengasah tulisan dengan ujung pena

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mengais Kenangan

7 Oktober 2014   02:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:08 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14125966102040303231

----------Di lemari jati berukir bunga kamboja

Membelukar ingatan

Membekukan waktu sejenak

Maka kucoba mengais kenangan

Jalinan selembut sarang laba-laba

Hapus debu berabad usia

Menyeret memori tanpa alpa

Maafku ber-sungkem

Ucapan tulus kasih hilangkan nanda merana

Gendongan asmara kala dahaga

Kecupan hentikan rengek manja

Keringatmu pembeli kitab dan pena

Wajah kenanganmu terselip di buku-buku bambu

Gaharu meranti budimu menepis buruk mimpi

Senyummu takkan pernah mati di hati

Tak ada khawatir membelit rumit gulana

Ah rumah terindahmu seharusnya berupa suarga..

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


Illustrasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun