Mohon tunggu...
Merah Delima
Merah Delima Mohon Tunggu... -

Mengasah tulisan dengan ujung pena

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Geliat Galangan, Perkapalan, Lautan, dan Pengalengan

1 Oktober 2014   04:09 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:52 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14120860441345621735


*

Kala kemaritiman menjadi prioritas utama,

Keniscayaan akan tersedianya puluhan atau bahkan ratusan kapal yang handal,

Dalam berbagai ukuran dan fungsional baharinya,

Sejatinya ‘pabrik’ dan bengkelnya mutlak dibutuhkan,

Namun mengapa utilitisasi galangan kapal belum penuh,

Hanya 60% untuk pembangunan perahu-perahu moderen,

Baru sekitar 90% untuk penggunaan reparasi atau perawatan.

Selalu masalah waktu yang panjang untuk masuk dok akhir,

Juga minimnya investasi hingga peralatan kurang mutakhir,

Dukungan dari berwenang mesti bijak bestari,

Agar PPN dan bea masuk atas impor komponen tak tinggi.

*

Untuk apa kapal, tanya ombak pada buih putih memecah pantai,

Muat barang dan transportasi, dalam kapasitas memadai,

Keruk sumber daya alam terbarukan dan tak terbarukan,

Eksplorasi atas energi ajaib yang Ia sampirkan.

Anugrah alam tak terbarukan adalah bulir mineral yang dikandung samudra,

Karunia terbarukan adalah ikan lezat sumber protein,

Energi kelautan adalah kekuatan pada gelombang, arus, pasang surut, dan panasnya,

Tundukkan sesaat kepalamu, atas faedahnya ucapkan Amin.

*

Panggul ikan berinsang segar ke daratan,

Lalu awetkan kenikmatan dan gizinya,

Pengalengan butuh logo SNI untuk memenangi persaingan MEA,

Lucunya ikan sebagai bahan baku ada yang diimpor,

Dampak overfishing dan pencemaran atas nama ketamakan manusia,

Teliti data Neraca Perikanan ‘tuk jaga status net exporter.

*

Catatan:

1). Estimasi saat ini rata-rata dibutuhkan 1-2 bulan waktu antri sebuah perahu untuk masuk ‘bengkel’ (galangan)

2). SNI  : Standar Nasional Indonesia

3. MEA : Masyarakat Ekonomi ASEAN

Illustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun