Perkembangan Agama di Indonesia
Indonesia merupakan negara yang kaya akan nilai-nilai keagamaan, yang telah menjadi bagian integral dari identitas bangsa ini sejak zaman dahulu. Kepercayaan animisme yang awalnya ada, kemudian diikuti oleh pengaruh ajaran Hindu dan Buddha, serta masuknya ajaran Islam. Proses masuknya Islam ke Indonesia menjadi salah satu momen penting dalam sejarah peradaban Islam di dunia.
1. Sejarah Masuk Dan Perkembangan Agama Hindu Di Nusantara
Agama Hindu di Nusantara tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan yang terjadi melalui berbagai kerajaan Hindu di wilayah ini. Hal ini disebabkan oleh peran penting raja dan brahmana, yang lebih dikenal sebagai pendeta atau sarjana agama, dalam penyebaran dan perkembangan agama Hindu di Nusantara (Ardhana, 2002:23-24). Mengenai kondisi keagamaan di Nusantara, kedatangan agama Hindu dapat dilihat melalui beberapa kerajaan, antara lain: Kerajaan Kutai, Kerajaan Tarumanegara, Kerajaan Sriwijaya, dan Kerajaan Bali.
2. Sejarah Perkembangan Agama Buddha Di Indonesia
Buddha adalah salah satu kepercayaan tertua di dunia yang diakui sebagai agama resmi di Indonesia. Presiden Soeharto berpendapat bahwa kepercayaan Buddha merupakan salah satu tradisi klasik di Nusantara. Berdasarkan catatan sejarah, penyebaran ajaran Buddha di Indonesia diperkirakan telah dimulai sejak abad ke-5.
Peninggalan-peninggalan prasasti yang ada menjadi acuan dalam penilaian ini. Kerajaan Buddha pertama yang muncul di Indonesia adalah Kerajaan Sriwijaya, yang berdiri dari abad ke-7 hingga abad ke-12. Penyebaran ajaran Buddha di Indonesia dilakukan melalui misi khusus yang dikenal dengan nama Dharmadhuta. Sejak saat itu, ajaran Buddha terus mengalami perkembangan.
Agama Buddha mulai berkembang di India sebelum akhirnya menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia, pada masa Sriwijaya. Proses masuknya agama ini ke Indonesia dimulai melalui jalur perdagangan pada awal Masehi, yang dipengaruhi oleh posisi strategis Indonesia dalam bidang pelayaran dan perdagangan. Diperkirakan bahwa Agama Buddha pertama kali dikenalkan ke Tiongkok oleh seorang pelancong asal negeri tersebut, yaitu Fa Hien. Sementara itu, kerajaan Buddha pertama yang berkembang di Indonesia adalah Kerajaan Sriwijaya, yang berdiri di Pulau Sumatera sejak abad ke-7.
3. Sejarah Perkembangan Agama Islam Di Indonesia
Agama Islam di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat. Proses kedatangan Islam di Indonesia diuraikan melalui beberapa teori, yaitu teori Gujarat (India), teori Arab/Makkah, teori Persia, dan teori China.
* Perkembangan Islam Sebelum Kemerdekaan
Hingga akhir abad ke-19, Belanda telah mengalami sejumlah pengalaman pahit dalam menghadapi kekuatan Islam di Indonesia. Sejak kedatangan mereka pada akhir abad ke-16, Belanda terus-menerus berhadapan dengan kenyataan bahwa Islam merupakan penghalang bagi cita-cita kolonial mereka. Hal ini tidak mengherankan, mengingat mayoritas penduduk yang dijajah di kepulauan Indonesia beragama Islam. Sebagian besar motif perlawanan yang muncul selalu memiliki keterkaitan dengan ajaran agama ini. Sejarah mencatat bahwa selama abad ke-19, Kolonial Belanda cukup sibuk menangani berbagai pemberontakan, yang banyak di antaranya dilancarkan sebagai "perang sabil" atas nama Islam.
* Perkembangan Islam Setelah Kemerdekaan
Perkembangan Islam pada era Orde Lama, yakni selama berlakunya UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, dan UUDS 1950, ditandai dengan usaha untuk mengaktualisasikan ajaran agama sebagai landasan dalam kehidupan bernegara. Dalam konteks ini, terjadi pergolakan ideologi yang melibatkan golongan muslim dan golongan nasionalis, di mana masing-masing berupaya memperjuangkan ideologi mereka. Sementara itu, pada masa Demokrasi Terpimpin (1959-1966), golongan Islam mengalami tekanan akibat dominasi golongan komunis yang berkolaborasi dengan pemerintah.
Perkembangan Islam setelah kemerdekaan dalam masa Orde Baru ditandai oleh kepemimpinan Soeharto yang kuat dan bersifat militeristik. Dalam suasana kepemimpinan semacam itu, suara dan peran masyarakat sipil sering kali ditahan. Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, muncul tiga tulisan yang membahas Pan-Islamisme di Hindia-Belanda Timur. Di tahun 1970-an, partai-partai politik utama terbangun, yaitu PPP, Golkar, dan PDI. Secara konvensional, kelompok-kelompok tertentu diwajibkan memberikan suara mereka kepada Golkar, yang berafiliasi dengan pemerintah. Kewajiban ini menyebabkan Golkar meraih suara terbanyak dan terus mendominasi dalam empat pemilihan umum.
4. Perkembangan Agama Kristen Di Indonesia
Penyebaran agama Kristen Katolik berawal dari para pendeta dan rahib, sementara penyebaran Kristen Protestan dimulai oleh pendeta dan misionaris. Di Indonesia, perkembangan agama Kristen dapat dibagi menjadi tiga bagian:
* Sebelum kolonialisme Belanda
Agama Katolik pertama kali masuk ke Indonesia pada abad ke-7, tepatnya sekitar tahun 645 Masehi. Penyebarannya dilakukan oleh Gereja Timur Assiria di dua lokasi, yaitu di daerah Pancur, yang kini dikenal sebagai Deli Serdang, dan di daerah Barus. Keduanya terletak di pulau Sumatera.
* Saat kolonialisme Belanda
Kristen Katolik mulai memasuki Indonesia seiring dengan kedatangan bangsa Portugis pada abad ke-16, diikuti oleh bangsa Spanyol yang datang untuk berdagang rempah-rempah.Â
* Setelah kolonialisme Belanda
Pada abad ke-20, setelah Belanda meninggalkan Indonesia, agama Kristen dan Katolik mengalami perkembangan yang pesat. Perubahan ini dimulai pada tahun 1965, ketika terjadi peralihan kekuasaan dari Presiden Soekarno ke Presiden Soeharto.
5. Perkembangan Agama Konghucu Di Indonesia
Sejak tahun 136 SM, Konghucu telah ditetapkan sebagai agama resmi di Tiongkok. Dengan demikian, orang-orang Tionghoa yang datang ke Indonesia membawa serta sistem dan nilai-nilai religius Konghucu, yang mencerminkan pengertian tentang ketaatan dan kelembutan hati. Di Indonesia, agama ini dikenal sebagai "ji," merujuk pada istilah yang digunakan oleh para ilmuwan Barat. Pada abad ke-17, sebutan resmi bagi Konghucu adalah Ru Jiao. Agama Konghucu pernah mendapatkan pengakuan sebagai salah satu agama yang dianut oleh masyarakat Indonesia, sebagaimana diakui oleh pemerintah. Namun, kondisi politik pada masa Orde Baru sangat tidak menguntungkan bagi komunitas Tionghoa. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 477/74054/BA. 2/4683/95 yang dikeluarkan pada 18 November 1978 menyebabkan status agama Konghucu menjadi tidak jelas di Indonesia. Akibatnya, banyak pengikut Konghucu beralih ke agama lain seperti Kristen, Katolik, dan Buddha, meskipun kehadiran orang-orang Tionghoa di Indonesia selama ini tidak menimbulkan masalah fisik maupun mental.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H